Satu-satunya di Indonesia, AKNSB Jogja Mempersembahkan Budaya Jawa ke Pekan Kesenian Bali

Satu-satunya di Indonesia, AKNSB Jogja Mempersembahkan Budaya Jawa ke Pekan Kesenian Bali
Dr Supadma M Hum dan Rais Faisal Akhyar memberikan keterangan kepada wartawan. (muhammad zukhronnee muslim/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya (AKNSB) Yogyakarta membawa budaya Jawa khususnya Yogyakarta ke Pekan Kesenian Bali ke-45. Kegiatan ini sudah delapan kali dilakukan sejak Akademi Komunitas ini berdiri pada 2014.

"Kerja sama ini menyusul kesepakatan antara AKNSB dan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar dalam menyukseskan Pekan Kesenian Bali yang ditandatangani pada Juni 2023," kata Dr Supadma M Hum, Direktur AKN Seni dan Budaya Yogyakarta kepada wartawan Senin (3/7/2023).

Sebagai satu-satunya Akademi Komunitas Negeri yang fokus pada Seni dan Budaya, pihaknya akan menampilkan kesenian tradisional Jawa di Pekan Kesenian Bali. “Sebelum-sebelumnya apresiasi penonton ternyata sangat bagus. Di tempat pertunjukan sampai penuh hingga lesehan," ujarnya.

Pengalaman tahun lalu, lanjut Supadma, menjadi bukti nyata pertunjukan AKNSB mendapat sambutan dari masyarakat Bali. Saat itu pertunjukan yang dilaksanakan di gedung pertunjukan ISI Denpasar penuh bahkan mereka rela lesehan. Penontonnya tidak hanya masyarakat Jawa yang berada di Bali, namun juga masyarakat Bali melihat dengan antusias.

Besok, kata dia, prodi karawitan akan menyajikan komposisi Gending Jagung-jagung Laras Pelog, lalu menyajikan dua komposisi tarian yang mewakili dua istana di Yogyakarta. Yaitu Tari Lawung dari Kasultanan Ngayogyakarta dan Tari Tyas Muncar dari Pura Pakualaman.

Selain itu khasanah seni tradisi kerakyatan akan menampilkan Tari Montrowi bagian dari dua Tarian Montro dari Bantul dan Tari Badui dari Sleman.

"Kami juga akan menyajikan fragmen lakon Cantrik Jonoluko yang bersifat komika, jadi ada kesan lucunya untuk mendekatkan komunikasi dengan penonton," terangnya.

Lebih lanjut Supadma menjelaskan fokus pameran produk kriya akan mengangkat fitur-fitur wayang kulit yang berasal dari Dewa Ruci. Pemilihan ini sesuai dengan tema Pekan Kesenian Bali ke-45 yaitu Segara Kerthi Prabhaneka Sandhi Samudera Cipta Peradaban.

"Jadi kami sangat mendukung PKB ke-45 sehingga kami menyiapkan pertunjukan yang terhubung dengan tema besar PKB tersebut," tambahnya.

Supadma melanjutkan, semua angkatan 2023 terlibat, ada 60-an mahasiswa, baik dari seni pertunjukan maupun kriya kulit, staf dan dosen pun akan turut serta dalam proses kreatif yang berlangsung.

Perhelatan seni ini akan digelar di Kalangan Angsoka Art Center Taman Budaya Denpasar pada 7 Juli 2023. Selain merupakan laporan karya akhir semester II tahun ajaran 2022/2023 mahasiswa kampus Akademi Komunitas Seni dan Budaya Yogyakarta, kegiatan ini juga merupakan Praktik Kerja Lapangan sekaligus menjadi bagian rangkaian Pekan Kesenian Bali ke-45 pada 18 Juni hingga 16 Juli 2023.

Kasubag Tata Usaha AKN Seni dan Budaya Yogyakarta, Rais Faisal Akhyar, menambahkan orientasi AKNSB itu lebih tebal kepada skill keterampilan tetapi tidak mengesampingkan aspek pengetahuan, jadi pendidikan teoritiknya juga didapatkan.

"Orientasi setelah lulus para mahasiswa diharapkan bisa langsung mengabdi di masyarakat yang bekerja dalam bidang seni dan budaya," lanjutnya.

Harapannya sesuai dengan harapan gubernur lulusan AKNSB ini memiliki kemandirian menjadi agen perubahan dalam kemajuan budaya serta menjadi perekat solidaritas sosial apabila terjadi floating sosial di masyarakat. (*)