Enam Film Terbaik Sineas Jogja Siap Ikut Festival

Enam Film Terbaik Sineas Jogja Siap Ikut Festival

KORANBERNAS.ID,YOGYAKARTA - Enam film standar festival karya rumah produksi film asal Daerah Istimewa Yogyakarta siap bertarung dalam festival-festival film baik nasional maupun internasional. keenam film tersebut adalah terdiri dari dua kategori film dokumenter dengan judul Nginang Karo Ngilo dan Kanaka serta empat kategori film fiksi berjudul Nyalawadi, Lebaran Dari Hongkong, Kala Nanti, dan Piye Persaanmu Nek Dadi aku.

"Film-film ini tidak akan lagi diputar atau ditontonkan kepada umum setelah gala premiere hari ini, karena untuk mengikuti festival-festival tersebut selain kualitas adalah tidak boleh ditayangkan untuk umum selama jangka waktu tertentu," papar Dian Lakshmi Pratiwi, Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY saat ditemui di sela-sela gala premiere enam film hasil senias Yogyakarta pada Jumat (10/3/2023) di Empire XXI.

Walau bukan kompetisi, namun enam film ini adalah yang terbaik dan menerima pendanaan serta pendampingan dari filmaker Yogyakarta. "Masing-masing film kita danai maksimal Rp180 juta dari Dana Keistimewaan. Selain itu dalam proses produksi mereka juga didampingi oleh tim supervisi yang bertujuan untuk mengawal dan membantu proses produksi mulai dari pra hingga pasca produksi," kata Dian.

Adapun proses pendaftaran, seleksi sampai pemilihan film itu dilakukan sepanjang 2022 lalu. Pendaftaran dan pengumpulan proposal dibuka sejak 1 Maret sampai dengan 29 April 2022. Total ada sebanyak 57 proposal film yang masuk dan kemudian dipilih menjadi 14 proposal.

"Masing-masing peserta selanjutnya mempresentasikan dan menampilkan film mereka kepada tim kurator. Setelahnya kita pilih enam film yang terbaik untuk diproduksi sejak Juni sampai November 2022 lalu dan kami tayangkan perdana pada Maret ini," lanjutnya.

Dalam kesempatan yang sama, Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY juga meluncurkan logo Jogja Film Pitch and Fund. Logo ini melambangkan program Dinas Kebudayaan dalam meningkatkan sumber daya manusia perfilman di bidang produksi di Yogyakarta.

"Target kita semakin banyak film maker muda asal Jogja yang terus berkarya dan mengeluarkan film-film kreatif serta konsisten. Kita akan dukung baik dari sisi pendanaan maupun pendampingan," ujarnya.

Sementara Head of Corporate Communications and Brand Management Cinema XXI, Dewinta Hutagaol mengatakan mendukung pelaksanaan kompetisi pembuatan film merupakan salah satu wujud komitmen Cinema XXI sebagai bagian dari ekosistem perfilman Indonesia.

"Kami bangga Empire XXI Yogyakarta bisa berpartisipasi dan menjadi tempat penyelenggaraan gala perdana enam film pemenang Kompetisi Pendanaan Pembuatan Film yang digagas oleh Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY. Semoga melalui kompetisi seperti ini, semakin banyak karya-karya film yang berkualitas lahir dari insan perfiman Yogyakarta,” tutupnya.(*)