Salah Pakai Masker Bisa Berakibat Buruk

Salah Pakai Masker Bisa Berakibat Buruk

KORANBERNAS.ID, GUNUNGKIDUL -- Memakai masker menjadi bagian penting protokol kesehatan. Hanya saja, meski sudah lama disosialisasikan, namun hingga kini masih banyak warga memakai masker tidak benar.

Bupati Gunungkidul Hj Badingah mengimbau masyarakat menggunakan masker yang baik dan benar, untuk memaksimalkan upaya pencegahan penularan virus Corona.

"Saya minta, pakailah masker dengan baik dan benar. Masker harus menutupi hidung dan mulut. Bukan dipakai di dagu atau leher," katanya di Wonosari, Rabu (14/10/2020).

Menurut dia, pemakaian masker yang salah bisa berakibat buruk karena tujuan menghindari virus tidak terjaga dengan baik. "Makanya harus memakai dengan benar," tambahnya.

Badingah juga mengingatkan sebelum memakai masker, keadaan tangan harus bersih. Alangkah baiknya tangan dicuci menggunakan sabun. "Pastikan masker tidak rusak. Tentukan bagian atas bawah dan luar masker dengan benar," ungkapnya.

Dia menekankan, penyebaran Corona masih menjadi ancaman sehingga masyarakat diminta tetap patuh menjalankan protokol kesehatan. Memakai masker secara benar menjadi salah satu cara menanggulangi penyebaran virus ini. "Ingat maskerku melindungimu, maskermu melindungiku," kata Badingah.

Hajatan meningkat

Pada Oktober 2020 ini jumlah warga yang menggelar hajatan meningkat. Gelaran hajatan saat pandemi ini diperbolehkan, namun sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 68 Tahun 2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru Protokol Kesehatan Pencegahan Corona, maka  dalam pelaksanaannya tetap menerapkan protokol kesehatan.

Hajatan warga biasanya diisi dengan pentas seni, maka Kepala Kundha Kabudayan (Dinas Kebudayaan) Gunungkidul, Agus Kamtono, meminta para pelaku seni yang tampil hendaknya memberi contoh, sekaligus bisa menyampaikan imbauan tentang pentingnya protokol kesehatan.

“Pelaku seni kami harapkan menjadi bagian dari pemerintah untuk terus mensosialisasikan pentingnya memakai masker. Melalui forum hajatan, imbauan itu akan lebih mengena,” kata Agus Kamtono. (*)