Saatnya UKM Bekerja sebagai Spesialis

Saatnya UKM Bekerja sebagai Spesialis

KORANBERNA.ID—Di era digital, semua pelaku bisnis harus cepat menyesuaikan dengan dinamika yang terjadi di pasar. Untuk itu, para pelaku usaha tidak lagi harus mengurus semua hal secara mandiri. Mereka harus mulai bisa bertindak dan berpola pikir sebagai spesialis.

Hal ini, yang dibidik oleh JNE dengan giat menjalin kerjasama strategis dalam rangka mendukung kemajuan UKM di Indonesia.

Salah satunya bersama PT Cakra Nala Logistic (Canal). Dengan tujuan untuk menciptakan peluang dan memberikan kemudahan kepada para UKM dalam melakukan proses jual–beli secara online, maka JNE dan Canal meluncurkan layanan Friendly Logistics.

Kerja sama ini diresmikan pada Senin (16/9/2019) oleh General Manager JNE Express, Agusnur Widodo dan Founder Canal, Agung Hartanto. Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi ikut hadir, dalam acara yang digelar di Warehouse JNE, Jalan Parangtritis Km. 4,5 Yogyakarta ini.

Branch Manager JNE Yogyakarta, Adi Subagyo menyebutkan pihaknya telah menyiapkan warehouse seluas 400 meter persegi dan kemampuan pengelolaan gudang hingga 5.000 unit.

“Kehadiran layanan ini diharapkan membantu UKM agar dapat fokus pada sektor produksi dan sales. Sedangkan problem logistik akan di tangani oleh layanan ini,” kata Adi.

Menurut Adi, para pelaku industri kreatif kerap disibukan dengan proses warehousing, pengaturan stock barang dan packaging. Sehingga berpotensi menurunkan konsentrasi terhadap proses penjualan, pengembangan produk serta strategi pemasaran, dan yang lainnya.

“Berbagai fasilitas dalam Friendly Logistics, seperti digital marketing, warehousing, order fulfilment, technology development, shipping management dan delivery, menjadi end to end solutions dari masalah tersebut,”jelasnya.

Friendly Logistics merupakan produk layanan untuk mempermudah pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam melakukan jual-beli secara online. Produk layanan ini menawarkan berbagai fasilitas seperti pengelolaan warehousing yang dilakukan secara profesional dan terintegrasi dengan layanan last mile delivery, serta update inventory mau pun shipment status secara berkala, sehingga dapat menghemat waktu dan biaya,” beber Adi.

Para undangan yang terdiri dari para pelaku industri kreatif, UKM dan media mendapatkan penjelasan secara visual dengan video tentang friendly logistic. Selanjutnya, pembahasan yang lebih mendalam dilakukan dalam sharing session bersama tim Canal dan JNE, serta pelaku usaha.

Rifky Ali Hamidi selaku pemilik brand lokal Batik Kertabumi sebagai pembicara dari pihak pelaku industri kreatif berbagi pengalamannya menghadapi tantangan di era digital.

Ia pun menjelaskan solusi yang didapatkannya dengan menggunakan layanan Friendly Logistics dan bagaimana layanan ini mendukung kemajuan bisnisnya. (SM)