Rumah Sakit di Bantul Ini Tanpa Kasir, Gratis Melayani 27 Ribu Pasien

Semua pelayanan gratis, buka selama 12 jam, pukul 08:00 sampai 20:00 setiap harinya.

Rumah Sakit di Bantul Ini Tanpa Kasir, Gratis Melayani 27 Ribu Pasien
Layanan di RS BAZNAS DIY Jalan Imogiri Barat Bantul. (sariyati wijaya/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Rumah Sehat Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) yang berlokasi di Jalan Imogiri Barat, Dobalan Timbulharjo Kapanewon Sewon Bantul, saat ini melayani 27.570 pasien. Mereka adalah mustahik (penerima zakat) yang tersebar di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Pengelola menerapkan konsep rumah sakit tanpa kasir, artinya semua pelayanan gratis, buka 12 jam pukul 08:00 sampai 20:00 setiap harinya.

"Beragam jenis pelayanan gratis di Rumah Sehat BAZNAS seperti poli umum, poli gigi, poli KIA/KB, fisioterapi, konsultasi gizi, mata, laboratorium, farmasi dan tindakan gawat darurat," kata dr Dina Arisonaningtyas MPH, Kepala Rumah Sehat BAZNAS DIY.

Didampingi Kabag Humas BAZNAS RI, Yudhiarma MK M Si, Sabtu (22/7/2023), dia menjelaskan Rumah Sehat Baznas  (RSB) merupakan lembaga program milik Baznas Republik Indonesia.

Kepala Rumah Sehat BAZNAS DIY, Dina Arisonaningtyas didampingi Kabag Humas BAZNAS RI, Yudhiarma, memberi keterangan pers. (sariyati wijaya/koranbernas.id)

Berdiri pada tahun 2012, rumah sakit ini bekerja sama dengan badan Wakaf UII (Universitas Islam Indonesia) yang menyediakan lahan seluas 1.400 m2. Pembangunan dan operasional dilaksanakan oleh Baznas.

Sistem kepesertaan di RSB ini cukup datang membawa identitas dan mengisi formulir. Nanti, petugas akan melakukan validasi lapangan. Waktu yang diperlukan sekitar seminggu.

"Namun jika ada sesuatu yang bersifat kegawatdaruratan maka bisa langsung dilayani, administrasi menyusul," katanya.

Menurut Dina, RSB saat ini juga terlibat dalam penanganan stunting. Rumah Sehat BAZNAS melibatkan ahli gizi yang berkompeten, kemudian melakukan skrining gizi sebelum melakukan penegakan diagnosis.

"Setelah terdiagnosis, dilakukan pemberian makanan tambahan untuk peningkatan asupan gizi balita. Serta pemberian protein hewani, seperti telur dan daging kaleng kemasan. Kemudian, setiap bulannya dilakukan monitoring status gizi dari tinggi badan dan berat badan. Setiap enam bulan akan dilakukan evaluasi, apakah ada perubahan atau tidak," ujarnya.

Dina menjelaskan, jenis program stunting meliputi pencegahan (edukasi kesehatan tentang stunting sasaran remaja dan ibu hamil), kelas ibu hamil, intervensi stunting untuk balita stunting dengan pemberian PMT, makanan tambahan berupa protein hewani dan monitoring status gizi.  

Selain upaya pencegahan stunting yang merupakan program prioritas pemerintah pusat, Rumah Sehat BAZNAS juga memiliki beragam program unggulan di antaranya program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), pemberian layanan kesehatan gratis, pemberian vitamin gratis, Omah Cegah Demensia (OCD).

"Omah Cegah Demensia merupakan bentuk pendampingan para lansia, yang bekerja sama dengan Yayasan Badan Wakaf UII. Ada empat titik, yakni di Sleman, Bantul, Kulonprogo, Gunungkidul. Tujuannya agar para lansia memiliki aktivitas berkualitas sehingga terhindar dari demensia," katanya.

Pada tahun 2023, Rumah Sehat BAZNAS menargetkan dapat melayani 53 ribu mustahik.

Terpisah, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan MA, mengatakan sejumlah program yang digulirkan di Rumah Sehat BAZNAS Yogyakarta dan Rumah Sehat BAZNAS di seluruh Indonesia merupakan bentuk pelayanan kesehatan gratis BAZNAS untuk para mustahik.

"Dana zakat diimplementasikan untuk memastikan mustahik memiliki akses yang memadai ke layanan kesehatan. Ini mencakup pemeriksaan medis, pengobatan, perawatan, dan obat-obatan yang mungkin diperlukan untuk pemulihan atau pengendalian penyakit," kata Saidah.

Pencegahan stunting, misalnya, kata Saidah, Baznas membantu anak tumbuh secara optimal, baik fisik maupun mental. Ini berarti anak akan mencapai tinggi badan dan berat badan sesuai dengan standar usianya, dan perkembangan kognitif serta kecerdasan akan lebih optimal.

"Dengan mencegah stunting, generasi muda akan memiliki potensi yang lebih besar untuk menjadi angkatan kerja yang produktif. Dalam jangka panjang, ini berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi keluarga yang sehat dan produktif," ucap Saidah.

Selain di Yogyakarta, Rumah Sehat BAZNAS juga melayani kesehatan gratis para mustahik di berbagai kota seperti RSB Jakarta, RSB Sidoarjo, RSB Pangkalpinang, RSB Makassar, RSB Parigimoutong, RSB Palu, RSB Brebes, RSB Sumut, RSB Batam, RSB Karanganyar, RSB Kota Bogor dan RSB Papua.

Rumah sakit yang masih dalam tahap pembangunan ada delapan yakni RSB Berau, RSB Sragen, RSB Sambas, RSB PBNU, RSB Pesantren Kempek Kabupaten Cirebon, RSB Lampung Tengah, RSB Kendal dan RSB Bima. (*)