Riset Tokopedia dan INDEF, Inisiatif Hyperlocal Tokopedia Dukung Penjualan UMKM Naik 148 Persen
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Merujuk data Kementerian Koperasi dan UKM, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berkontribusi Rp 8,547 triliun terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia. Kontribusi UMKM lokal terhadap PDB pun tercatat meningkat dari tahun ke tahun hingga mencapai 60,3 persen pada 2019. Pemerintah menargetkan pertumbuhan wirausaha di Indonesia sebesar 4 persen pada 2024.
“Potensi UMKM di Indonesia sangat besar, tidak hanya di kota besar tetapi juga di daerah. Setidaknya ada puluhan juta UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia. Untuk itu, kami menghadirkan inisiatif Hyperlocal agar membantu penjual dalam memperluas pasar serta mempermudah masyarakat menemukan toko terdekat, sehingga dapat membantu meningkatkan eksposur dan potensi para pegiat UMKM lokal,” ungkap Emmiryzan, Kepala Divisi Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Daerah Tokopedia.
Berbicara pada Media Briefing dan Media Workshop bertema Inisiatif Hyperlocal: Kontribusi Tokopedia untuk Geliat UMKM Nasional, Rabu (25/1/2023), di Hotel Harper Yogyakarta, Emmiryzan menyampaikan berdasarkan Riset Tokopedia bersama Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) berjudul Analisis Dampak Program Hyperlocal Tokopedia terhadap Kondisi Bisnis Penjualan secara Daring, Ekonomi, dan Sosial Kota-Kabupaten Program Hyperlocal, terbukti inisiatif Hyperlocal Tokopedia berkontribusi terhadap perekonomian digital di berbagai daerah.
“Hyperlocal mendongkrak penjualan dan menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia. Berdasarkan hasil riset INDEF, indeks penjualan di kota dengan inisiatif Hyperlocal Tokopedia meningkat 147 persen pada 2020-2021 dibandingkan 2017-2019,” jelasnya.
Menurut dia, upaya membantu UMKM di seluruh penjuru Indonesia untuk tumbuh bersama dan menaikkan performa penjualan, menjadi latar belakang Tokopedia menghadirkan inisiatif Hyperlocal sejak 2020.
“Menurut temuan kami, transaksi kampanye WIB (Waktu Indonesia Belanja) Kota Yogyakarta meningkat lebih dari 1,5 kali lipat pada 2022 dibandingkan 2021. Periode yang sama pula, jumlah penjual di Yogyakarta yang mengikuti kampanye KTP (Kumpulan Toko Pilihan) mengalami peningkatan sebesar hampir 1,5 kali lipat,” ucap Emmiryzan.
Lewat upaya dan komitmen Tokopedia untuk selalu berkolaborasi dengan para mitra strategis yakni pemerintah daerah dalam mendorong akselerasi platform digital, lanjut dia, Tokopedia juga memberikan kemudahan bagi masyarakat Yogyakarta untuk pelayanan penerimaan PBB (Pajak Bumi dan Bangunan).
“Hal ini didukung dengan temuan data transaksi pembayaran pajak PBB di DIY yang mengalami kenaikan hampir dua kali lipat pada tahun 2022 dibandingkan 2021,” tambah Emmiryzan.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Yogyakarta, Kadri Renggono, menyampaikan sambutan dan dukungan terhadap program Hyperlocal Tokopedia di Yogyakarta, Rabu (25/1/2023). (sholihul hadi/koranbernas.id)
Peneliti INDEF, Nailul Huda, menyampaikan rerata indeks penjualan di kota dengan Hyperlocal lebih besar lima kali lipat pada 2017-2021. Sedangkan indeks omzet penjualan di kota dengan Hyperlocal meningkat 67 persen pada periode 2020-2021 dibandingkan 2017-2019.
“Yogyakarta, Surabaya dan Bandung menjadi tiga kota dengan Hyperlocal Tokopedia yang memiliki indeks penjualan dan indeks omzet penjualan paling tinggi,” jelasnya.
Huda menambahkan dampak dari inisiatif Hyperlocal turut mendukung Yogyakarta mengalami peningkatan indeks penjualan dan indeks omzet penjualan masing-masing sebesar 148 persen dan 64 persen, Surabaya 194 persen dan 85 persen, Bandung 27 persen dan 100 persen.
Dari riset ini terdambar kenaikan persentase pertumbuhan ekonomi di berbagai kota Hyperlocal Tokopedia yang berkontribusi menjaga pertumbuhan dan pemulihan ekonomi di tengah pandemi. Yogyakarta (5,09 persen), Semarang (5,16 persen) dan Surabaya (4,29 persen), menjadi kota dengan kenaikan persentase pertumbuhan ekonomi tertinggi dari 2020-2021.
Diakui, Inisiatif Hyperlocal mampu meningkatkan laju bisnis pelaku usaha Tokopedia asal Yogyakarta. Sebagai perbandingan adalah data 2017-2019 dengan 2020-2021, Tokopedia dan INDEF mencatat, kota dengan peningkatan indeks jumlah penjual tertinggi, yaitu Yogyakarta (67 persen), Surabaya (48 persen) dan Bandung (65 persen). Sedangkan kota dengan peningkatan indeks jumlah pembeli tertinggi mencakup Yogyakarta (142 persen), Bandung (122 persen) dan Surabaya (154 persen).
General Manager Space Roastery, Slamet Kurniawan, mengungkapkan Tokopedia membantu meningkatkan bisnisnya.
“Berbagai kampanye inisiatif Hyperlocal Tokopedia memberikan kontribusi terhadap seluruh penjualan kami lebih dari 40 persen dari seluruh omzet. Bahkan ada sekitar 400 pembeli baru setiap bulan yang bertransaksi lewat Tokopedia,” ungkapnya.
Kepala Divisi Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Daerah Tokopedia, Emmiryzan, menyampaikan paparannya seputar inisiatif Hyperlocal Tokopedia untuk membantu UMKM di seluruh penjuru Indonesia. (sholihul hadi/koranbernas.id)
Hadir pula dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Perindustrian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kota Yogyakarta, Tri Karyadi Riyanto Raharjo serta Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Veronica Ambar.
Tokopedia merupakan perusahaan teknologi Indonesia yang memiliki misi mencapai pemerataan ekonomi secara digital. Visi Tokopedia adalah membangun sebuah Super Ecosystem di mana siapa pun bisa memulai dan menemukan apa pun.
Saat ini, Tokopedia memberdayakan jutaan penjual dan pengguna melalui marketplace dan produk digital, fintech dan pembayaran, logistik dan fulfillment, serta Mitra Tokopedia. Tokopedia adalah bagian dari grup GoTo, ekosistem digital terbesar di Indonesia yang mencakup Gojek, Tokopedia dan GoTo Financial. (*)