Ribuan Warga di 5 Kecamatan sudah Menikmati Air Bersih PDAM Purworejo
KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Sebanyak 5.592 sambungan rumah (SR) jaringan air minum bersih program Inpres, sudah mengalir di 5 Kecamatan. Otomatis ribuan warga di 5 Kecamatan tersebut yaitu Kecamatan Butuh, Grabag, Kutoarjo, Kemiri dan Pituruh sejak awal tahun sudah menikmati air bersih yang dikelola oleh Perumda Air Minum (PDAM) Tirta Perwitasari Kabupaten Purworejo Jawa Tengah.
Warga merespon positif dengan aliran air bersih dari Inpres tersebut. Karenanya ribuan warga di 5 Kecamatan tersebut, animonya cukup tinggi saat melakukan pembayaran tagihan PDAM pada bulan April 2025. Hal tersebut terlihat di Kantor Cabang Sruwoh Butuh pasca lebaran, warga memadati kantor untuk membayar tagihan pemakaian air.
Direktur PDAM Purworejo Hermawan Wahyu Utomo mengatakan, warga penerima inpres berterima kasih karena mendapat air bersih. "Warga merasa senang karena telah mendapat air bersih. Untuk itu warga memiliki kesadaran yang baik untuk membayar tagihan. Untuk pembayaran di bulan pertama, semua pelanggan wajib membayar di Kantor Cabang Butuh, sekaligus untuk registrasi. Selebihnya bisa bebas membayar secara online," terang Hermawan didampingi Kabag Administrasi dan Keuangan, Jujur Prastowo.
Dia menambahkan, pekerjaan pemasangan jaringan pipa dan sambungan rumah (SR) pada program Inpres Percepatan Air Minum di Kabupaten Purworejo telah selesai yang ditandai dengan pelaksanaan PHO (Provisional Hand Over) atau penyerahan pekerjaan tahap pertama dari Penyedia Jasa (PJ) PT. Aquatec Rekatama Konstruksi kepada PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) Air Minum Satker Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah II Propinsi Jawa Tengah pada tanggal 21 Maret 2025.
Kontraktor telah menyelesaikan pekerjaan pemasangan jaringan pipa sepanjang 250.169 meter dan pemasangan sambungan rumah sebanyak 5.592 SR selama 195 hari sejak tanggal SPK dikeluarkan pada 10 September 2024.
Jaringan pipa dan SR tersebut tersebar di 5 kecamatan meliputi Kecamatan Butuh, Grabag, Kutoarjo, Kemiri dan Pituruh.
Dengan adanya PHO, operasional SPAM beralih dari PJ ke Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Perwitasari Kabupaten Purworejo selaku pengelola. Saat ini para pelanggan sudah bisa menikmati aliran air dari program Inpres tersebut, bahkan sudah dimulai sejak bulan Januari 2025. Terhitung mulai pemakaian bulan Maret 2025 para pelanggan sudah harus membayar pemakaian air minumnya di bulan April 2025.
"Tim Perumda Air Minum Tirta Perwitasari secara terus-menerus menyisir ke jaringan pipa dan SR terpasang untuk mencari dan mengidentifikasi permasalahan di lapangan seperti kebocoran pada instalasi meteran, trashblock tidak rapi atau patah, jaringan pipa distribusi bocor, kerusakan pada instalasi meter, rekondisi galian yang belum rapi. Hasil temuan tersebut selanjutnya disampaikan ke PJ untuk ditindaklanjuti. Masa pemeliharaan pekerjaan selama 365 hari (1 tahun) terhitung sejak PHO dilaksanakan, dan masih menjadi beban serta tanggung jawab PJ," jelas Hermawan, di kantor setempat, Kamis (10/4/2025).
Dia menambahkan dengan bertambahnya pelanggan 5.592 SR akan menjadikan jumlah Pelanggan Perumda Air Minum Tirta Perwitasari Kabupaten Purworejo pada akhir Maret 2025 mencapai 40 ribu lebih. Perumda Air Minum Tirta Perwitasari akan selalu berupaya untuk menekan kebocoran air di jaringan baru tersebut, mengingat untuk melayani seluruh pelanggan pada program Inpres perusahaan membeli air curah dari SPAM Regional Keburejo Sistem Jembangan dan Sistem Balingasal.
Saat ini tim BPPW Propinsi Jawa Tengah sedang menyiapkan Berita Acara Serah Terima Operasional (BASTO). Setelah terbitnya BASTO nanti, Perumda Air Minum Tirta Perwitasari akan mengembangkan pelayanan air minum di wilayah Butuh Grabag dengan menerima pelayanan pemasangan sambungan baru untuk masyarakat yang belum menjadi pelanggan.
"Program Inpres 5.592 SR untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, menurunkan stunting, dan mengurangi eksploitasi air tanah, agar mampu menghindari abrasi. Dengan memberikan pelayanan air bersih, keinginan saya di Purworejo angka stunting bisa turun," imbuhnya.
Selain itu, Wawan sapaan akrabnya menargetkan, paska selesainya program Inpres tersebut, pekerjaan berikutnya bisa berkembang di 4 kecamatan yaitu Ngombol, Bagelen, Kaligesing dan Bruno. (*)