Resmikan Aula, Panti Asuhan Amanah Berbagi 800 Paket Sembako
Sejarah Panti Asuhan Amanah cukup panjang tepatnya berdiri setelah gempa bumi 27 Mei 2006.
KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Mengisi keberkahan bulan suci Ramadan 1446 H, Panti Asuhan Amanah, Trimulyo Jetis Bantul membagikan 800 paket sembako untuk anak yatim, lansia maupun jamaah pengajian.
Aksi sosial yang dilaksanakan Minggu (23/3/2025) yang bertepatan dengan pengajian rutin Ahad Legi ke-124 sejak 2009 itu sekaligus menandai peresmian aula panti asuhan oleh Kepala Biro Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Setda DIY, Faishol Muslim, mewakili Wakil Gubernur DIY Paku Alam X.
Sejumlah tokoh tampak hadir di antaranya anggota DPRD DIY Wildan Nafis dan anggota DPRD Bantul Herry Fahamsyah maupun jajaran pimpinan Dinas Sosial Bantul, BK3S (Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial), jajaran pimpinan Kapanewon Jetis serta instansi terkait lainnya maupun tamu undangan.
Menariknya, kedatangan tamu undangan disambut atraksi bregada. Usai doa anak yatim, di hadapan 1.000 jamaah Ketua Panti Asuhan Amanah H Sukirno menyampaikan peresmian aula ini merupakan momentum yang luar biasa. Sejarah Panti Asuhan Amanah cukup panjang tepatnya berdiri setelah gempa bumi 27 Mei 2006. Saat ini, panti asuhan tersebut dihuni 115 anak asuh termasuk lansia. Ada yang tinggal di panti, selebihnya di luar panti.
Faishol Muslim menerima kenang-kenangan dari Ketua Panti Asuhan Amanah H Sukirno. (sholihul hadi/koranbernas.id)
Awalnya, kata H Sukirno, bangunan aula terbuat dari struktur bambu. Karena berada persis di atas kolam dan khawatir njepluk, dengan bantuan para donatur pengelola panti membangun aula itu permanen dengan cor beton.
Usai penandatanganan prasasti, saat membacakan sambutan Wakil Gubernur DIY Paku Alam X, dalam kesempatan itu Faishol Muslim menyatakan keberadaan panti asuhan tersebut sejatinya memiliki arti yang besar tidak saja bagi panti itu sendiri melainkan bagi semua yang ingin melihat anak-anak tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang baik.
“Sebagaimana kita pahami bersama, anak-anak membutuhkan ruang untuk berkembang tidak hanya secara akademik tetapi juga secara sosial,” ujarnya.
Ini merupakan langkah maju memberikan lingkungan yang lebih nyaman bagi anak-anak untuk belajar dan berkembang.
Foto bersama usai pembagian paket bantuan sembako di Panti Asuhan Amanah, Jetis Bantul. (sholihul hadi/koranbernas.id)
“Harapan kita bersama bahwa aula ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk ibadah bersama dan menjadi pusat kegiatan yang produktif dan penuh makna,” tambahnya.
Harapannya pula ke depan semakin banyak aktivitas yang bermanfaat baik dalam bidang pendidikan, keterampilan maupun pembinaan karakter.
Selain itu, juga untuk memberi ruang bagi anak-anak bertemu dan berinteraksi langsung dengan para tokoh inspiratif dari kalangan akademisi, profesional, ulama maupun relawan yang ingin berbagi pengalaman.
“Saya percaya, dengan berinteraksi langsung anak-anak akan mendapatkan gambaran lebih luas tentang dunia dan kehidupan dan tentang bagaimana mereka bisa berkontribusi pada masa kini dan yang akan datang,” kata Paku Alam X. (*)