Ratusan Keluarga Kekurangan Air Bersih

KORANBERNAS.ID -- Sudah sejak sebulan terakhir ratusan Kepala Keluarga (KK) di  Desa Srimartani Kecamatan Piyungan Bantul mengalami kekurangan air bersih.

Mereka tersebar di Dusun Rejosari sejumlah 160 KK, Dusun Bulusari 152 KK, Dusun Umbulsari 60 KK dan Dusun Kembangsari di RT 06.

Kondisi ini kian diperparah setelah sepekan terakhir saluran air yang bersumber dari PDAM wilayah Sumberharjo Kabupaten Sleman dihentikan operasionalnya karena ada problem di sana.

“Jadi biasanya wilayah di sini sebagian mendapat suplai air dari Sumberharjo, tetapi di sana ada masalah sehingga dihentikan. Sekarang warga kekurangan air,” kata Lurah Srimartani, H Mulyana.

Didampingi Kepala Dukuh Rejosari Didik Katoris serta Bhabinkamtibmas Desa Srimartani Aipda Anwar Yasin, Mulyana menerima bantuan air bersih dari alumni Dikmaba Polri angkatan 2000 Dtt-SMDE Polres Bantul, Sabtu (5/10/2019).

Menurut Mulyana, masyarakat saat ini mengandalkan bantuan droping air atau warga secara patungan membeli air untuk kebutuhan mereka sehari-hari.

Upaya lain yang sedang dilakukan adalah melakukan pengeboran di Dusun Kwasen dengan anggaran Rp 195 juta di tahun 2018 dari APBDesa setempat. Pada 2019 dianggarkan Rp 150 juta.

“Kami masih menunggu pencairan dana tahun ini, untuk pengeboran hingga pemasangan instalasi ke bak teratas di Dusun Rejosari,” katanya.

Mulyana mengakui, memang Srimartani sebagian wilayahnya berupa perbukitan. Dari 17 pedukuhan, sebanyak 9 pedukuhan berada di lereng pegunungan.

Ketua paguyuban Liting Dikmaba Polri angkatan 2000, Ipda Ikhwan Wahyudi SH, mengatakan mereka membantu wilayah Srimartani sejumlah 50 tangki serta wilayah Panggang Gunungkidul sebanyak 35 tangki.

“Kegiatan ini wujud kepedulian kami dari alumni Dikmaba Polri angkatan 2000  terhadap warga yang kekurangan air. Semoga memberikan manfaat bagi mereka yang membutuhkan,” kata Ipda Ikhwan.

Bakti sosial dilaksanakan secara rutin setiap tahun dengan lokasi yang berpindah-pindah. (sol)