Ratusan Gentong Dipasang Untuk Melawan Corona

Ratusan Gentong Dipasang Untuk Melawan Corona

KORANBERNAS.ID, BANTUL--Memasuki Kampung Jodog, di Desa Gilangharjo, Kecamatan Pandak Bantul, akan langsung menjumpai deretan gentong atau sering disebut padasan warna warni. Benda ini terpasang baik di depan rumah, kios, pertokoan maupun bengkel milik warga.

Juga ada ikon gentong raksasa di Perempatan Jodog yang menambah keindahan dan menarik perhatian.

Selain deretan gentong yang diisi air, disediakan juga sabun cair dalam botol di dekatnya. Sehingga bagi siapa saja yang ingin masuk rumah, kios, pertokoan atau bengkel, bisa langsung cuci tangan pakai sabun.

“Saat ini kami sedang ada program Lomba Greget tingkat provinsi yang digelar oleh TP PKK DIY,”kata Heri Kurniantoro ketua RT 04 didampingi Dukuh Jodog, Bayu Yunarko kepada koranbernas.id di lokasi saat menerima Tim Juri Greget dipimpin GKBRAy Adipati Paku Alam, Rabu (7/10/2020). Tim juri selain melihat gentong yang dipasang warga, juga melihat ikon gentong raksasa di Perempatan Jodog.

Kedatangan tim disambut oleh Anggota DPRD Bantul Eko Sutrisno Aji, Lurah Drs Pardiyono, Ketua BPD Desa Gilangharjo Zainul Zain S.Ag dan warga setempat, dengan penerapan protokol kesehatan.

“Untuk penyiapan lomba kami lakukan sekitar 2 minggu. Semua terlibat dalam penyiapan lomba ini,” katanya.

Semangat itu didasari kesadaran untuk bersama-sama memerangi Corona. Salah satunya dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.

Sementara Bayu Yunarko mengatakan, dari 500 rumah di Jodog, yang telah memasang gentong ada 156 titik. Baik di rumah, bengkel ataupun kios dan pertokoan. Untuk biaya yang dikeluarkan mulai pembelian gentong, alas atau penyangga hingga pengecatan sekitar Rp 120.000 ribu per itemnya. Untuk biaya, mereka mendapat bantuan dari TP PKK DIY yang diserahkan melalui TP PKK Kabupaten Bantul.

“Tentu ke depan kami berharap semua akan ada gentong di setiap rumah. Bisa juga dengan swadaya,”katanya.

Penggunaan gentong atau padasan, lanjut Bayu sebenarnya telah dilakukan oleh nenek moyang sejak dulu.

“Kalau kita habis bepergian, zaman dulu sama orang tua kita selalu diminta cuci tangan pakai air padasan yang ada di depan rumah. Ini sekarang kita hidupkan kembali. Ini adalah bentuk kearifan local dalam memerangi Corona,”katanya.

Tentu selain menjaga kesehatan, kegiatan pemasangan padasan mampu memberdayakan ekonomi para perajin gerabah yang ada di Bantul. (*)