Ratusan Anak dari Berbagai Agama dan Suku Berkumpul di Museum Jenderal Soeharto

Semua saling berbaur dan menghormati satu sama lain.

Ratusan Anak dari Berbagai Agama dan Suku Berkumpul di Museum Jenderal Soeharto
Kegiatan Kumpul Bareng Anak Bangsa di Museum Memorial HM Soeharto Sedayu Bantul, Minggu (6/8/2023). (sariyati wijaya/koranbernas.id)
Ratusan Anak dari Berbagai Agama dan Suku Berkumpul di Museum Jenderal Soeharto

KORANBERNAS.ID, BANTUL – Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Kemerdekaan RI, muda-mudi Gereja Paroki Santa Theresia Sedayu menggelar acara Kumpul Bareng Anak Bangsa di Museum Memorial Jenderal Besar Soeharto Kemusuk Argomulyo Sedayu Kabupaten Bantul, Minggu (6/8/2023).

Ratusan anak dari berbagai latar belakang agama dan suku mengikuti lomba mewarnai dengan media kertas maupun kaos. Mereka juga menyaksikan pertunjukan tari, nyanyian dan mendengar penjelasan mengenai sejarah museum memorial yang dibangun untuk mengenang Presiden RI ke-2, HM Soeharto, yang lahir di tempat tersebut. Ada pula dialog parenting bagi orang tua yang mengantar anaknya.

Hadir dalam kesempatan itu Anton Yulianto MIP selaku Panewu Sedayu beserta jajaran Forkompinkap Sedayu, Lurah Argomulyo Bambang Sarwono, tokoh agama Katolik Rm Ambrosius Heri Krismawanto Pr, tokoh agama Islam H.Barowi SQ dan tokoh agama Kristen Pdt Surono S Th.

Saat pembukaan dan penutupan acara dilaksanakan doa dalam tiga agama. "Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada anak-anak, agar bagaimana mereka sejak dini diajarkan keberagaman," kata Romo Heri.

Para tokoh lintas agama beryanyi bersama di Museum Memorial HM Soeharto Sedayu Bantul, Minggu (6/8/2023). (sariyati wijaya/koranbernas.id)

Harapannya anak-anak ini saling menghargai perbedaan, saling rukun dan menghormati. Sebab Indonesia adalah bangsa besar dengan beragam latar belakang suku, agama maupun ras dan golongan.

"Dengan pemahaman itu, akan tercipta kehidupan yang tenteram dan damai dalam perbedaan," katanya.

Kiai Barowi menambahkan, di sini semua saling berbaur dan menghormati satu sama lain. “Ini yang harus terus ditanamkan kepada anak," ucapnya.

Ketua panitia, Paramita Jati, mengatakan kegiatan yang baru pertama kalinya digelar itu diharapkan bisa berlanjut pada masa-masa yang akan datang.

ARTIKEL LAINNYA: Berikan Layanan Kesehatan Anak, JIH Bakal Memiliki Pediatric Tower

"Tujuan kami menggelar acara Kumpul Bareng Anak Bangsa adalah untuk mengajarkan  tentang keberagaman. Sehingga mereka tumbuh menjadi pribadi yang saling menghormati, saling sayang dan menghargai. Kerukunan dalam keberagaman kita kita gaungkan dari Sedayu untuk Indonesia," katanya.

Untuk semakin meningkatkan rasa kebersamaan, usai lomba para tokoh agama juga beryanyi Gebyar-gebyar secara bersama dengan penuh keakraban di depan anak-anak yang juga tampak antusiasme ikut bertepuk tangan. (*)