Kunto Aji dan Mahasiswa Bergabung Hijaukan Ratu Boko

Kunto Aji dan Mahasiswa Bergabung Hijaukan Ratu Boko

KORANBERNAS.ID—Musisi Kunto Aji ikut bergabung dengan ratusan mahasiswa dari Yogyakarta, dalam gerakan hijaukan Situs Ratu Boko. Gerakan bertajuk Candi Darling yang digagas Djarum Fondation ini, diwarnai dengan aksi penanaman ribuan bibit tanaman semak dan bunga di lokasi tersebut.

Candi Darling, merupakan wujud kepedulian untuk merawat bumi dan warisan sejarah dari Djarum Fondation. Gerakan ini merupakan kelanjutan dari aksi penghijauan di sepanjang Pantura dan di kawasan jalan tol.

 

Vice President Director Djarum Foundation, FX Supanji menuturkan, kegiatan Candi Darling merupakan bagian dari program Siap Sadar Lingkungan (Siap Darling).

Gerakan Siap Darling mengajak generasi milenial untuk tak hanya sekedar peduli, namun terlibat langsung dalam melakukan aksi nyata, bergerak bersama-sama dan mengejar mimpi masa depan tanpa menambah jejak-jejak kerusakan pada bumi.

“Prakarsa Siap Darling melalui program Candi Darling merupakan langkah nyata dalam menggerakkan generasi milenial, agar lebih peduli terhadap lingkungan. Program ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa memiliki dan bangga dikarenakan mereka turut berperan serta menghijaukan situs-situs warisan sejarah bangsa Indonesia serta menularkan kebiasaan baik ini di masyarakat luas,” kata Panji, Selasa (12/11/2019).

Supanji melanjutkan, melalui Candi Darling di Situs Ratu Boko dan juga Candi Ijo ini diharapkan bisa menciptakan kawasan situs sejarah yang teduh, asri dan semakin cantik. Sehingga bisa meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di masa mendatang.

Penanaman serentak di Situs Ratu Boko dan Candi Ijo melibatkan tak kurang dari 250 mahasiswa yang berasal dari Universitas Sanata Dharma, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada, Universitas Atma Jaya Yogyakarta dan beberapa universitas lainnya dengan menanam beragam jenis flora.

Untuk Situs Ratu Boko, total tumbuhan yang ditanam sebanyak 1.350 tanaman perdu dan semak berbunga meliputi Bugenvil, Tanjung, Merak, Soka, dan Kepel. Sementara di Candi Ijo, flora yang ditanam ialah Soka, Ruellia, dan Melati dengan total keseluruhan sebanyak 1000 tanaman.

Vice President Director Djarum Foundation, FX Supanji melakukan penanaman di Situs Ratu Boko. (istimewa)

General Manager PT Taman Wisata Candi (TWC) Unit Ratu Boko Wiharjanto mengatakan, Situs Ratu Boko menjadi primadona generasi milenial yang berburu sunset.

Hal ini terlihat dari total kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan Nusantara pada tahun 2018 sebanyak 306.338 wisatawan yang didominasi oleh anak muda.

“Mayoritas dari pengunjung datang di sore hari untuk berswafoto di gapura utama Situs Ratu Boko,” kata Wiharjanto.

Meskipun memiliki pesona lima gapura megah yang dipercaya sebagai sisa-sisa bangunan Keraton Ratu Boko, menurut Wiharjanto, lokasi dengan luas area 250.000 m2 tersebut seringkali berhawa sangat panas di siang hari.

Ketua Unit Kerja Situs Ratu Boko dan Candi Ijo Balai Pelestarian Cagar Budaya DIY, Dra. Tri Hartini memberikan apresiasi yang mendalam kepada Bakti Lingkungan Djarum Foundation atas aksi penghijauan dalam wujud nyata merawat situs-situs cagar budaya ini.

Selain itu, gerakan ini juga diyakini memberikan pengaruh yang baik kepada generasi muda dan masyarakat luas.

“Selain akan mempercantik wilayah Situs Ratu Boko dan Candi Ijo, gerakan ini diharapkan dapat mendorong generasi muda untuk semakin mencintai dan mempelajari warisan sejarah yang ada di Indonesia,” ungkap Tri Hartini.

Sementara, Kunto Aji pelantun Rehat ini, sangat antusias mengikuti rangkaian kegiatan Candi Sadar Lingkungan karena banyak memberikan dampak positif bagi generasi muda.

“Kegiatan menghijaukan candi ini sangat unik, karena biasanya kita melakukan penghijauan di area-area gersang bukan di lokasi wisata. Dengan kegiatan ini kita menekankan bahwa merawat peninggalan bersejarah itu sangat penting, karena bumi ini milik kita dan sudah sepantasnya kita pula yang menjaga,” katanya.(SM)