Pasar Kreatif Laris Manis Lengkapi Pasar Seni dan Budaya Lokal di DIY
KORANBERNAS.ID, BANTUL--Pasar Kreatif Laris Manis, yang dihelat oleh Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mencoba menyajikan perayaan seni dan makna budaya. Pasar Kreatif Laris Manis ini berlangsung selama tiga hari ini dilaksanakan di Lapangan Eks Stiekers, Jalan Parang Tritis KM 3, Salakan, Bangunharjo, Bantul (24-26/11/2023).
Dian Lakshmi Pratiwi, Kepala Dinas Kebudayaan DIY, berharap agar Pasar Kreatif Laris Manis menjadi bagian integral dari kegiatan kebudayaan di Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Semoga laris sampai tahun depan, bertahan di tahun-tahun berikutnya, semakin dikenal, semakin diperhatikan, dan ini akan memperkuat ekosistem seni budaya yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta,” ujar Dian saat membuka Pasar Kreatif Laris Manis Jumat (24/11/2023).
Lebih dari sekadar pasar seni konvensional, Pasar Kreatif Laris Manis menjadi tempat untuk menghargai nilai-nilai seni dan budaya. Dia menekankan pentingnya melihat acara ini sebagai wadah apresiasi untuk tokoh-tokoh dan seniman-seniman yang telah lama memberikan kontribusi bagi masyarakat Yogyakarta.
“Pada acara ini, mari kita bersama-sama mengapresiasi kegiatan ini sebagai sesuatu yang memiliki makna, bukan hanya sekadar bisnis atau formalitas semata. Tetapi juga, bagaimana kita menghargai tokoh-tokoh, dan para seniman,” ungkap Dian.
Perhelatan ini melibatkan 84 pelaku seni rupa dan sekitar 30 grup seni pertunjukan, Pasar Kreatif Laris Manis mampu menyuguhkan keberagaman dalam bentuk seni.
Dian mendorong agar acara ini tidak hanya menjadi ajang pameran kreatif, melainkan juga menjadi wadah untuk membangun keberagaman dalam keluarga seni, kuliner, dan pameran kreatif dengan pendekatan edukatif.
Pasar Kreaif Laris Manis tidak hanya terfokus pada suksesnya acara dalam satu tahun ini, tetapi juga pada keberlanjutan dan pertumbuhan di masa mendatang.
Dian mengajak semua pihak terlibat, baik seniman maupun masyarakat, untuk bersama-sama membangun dan memperkuat keberlanjutan ekosistem seni dan budaya di Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Semoga respon dari stakeholders dan masyarakat terus mendukung keberhasilan dan pertumbuhan inisiatif ini. Evaluasi dan masukan dari masyarakat dianggap sebagai kunci utama untuk memperbaiki dan mengembangkan acara ini pada tahun-tahun berikutnya,” imbuhnya.
Ketua Panitia Pasar Kreatif Laris Manis, Dra. Purwiati menyampaikan, Pasar Kreatif Laris Manis, dengan fokus pada seni rupa, tidak hanya menjadi ajang pameran kreatif tetapi juga menciptakan ruang bagi kolaborasi antar seniman dan seni pertunjukan.
“Harapannya, melalui terus-menerus memperkaya pengalaman seni, pasar ini akan menjadi landasan bagi keberlanjutan dan keberagaman budaya di masa depan,” imbuhnya.
Pasar Kreatif Laris Manis, dengan fokus pada seni rupa, bukan hanya menyuguhkan pameran kreatif tetapi juga menciptakan ruang bagi kolaborasi antar seniman dan seni pertunjukan.
Dengan keberagaman yang menjadi inti acara, diharapkan pasar ini tidak hanya menjadi ajang transaksi komersial, tetapi juga wahana bagi pertumbuhan dan perpaduan yang positif dalam komunitas seni dan masyarakat Yogyakarta.
“Semoga, melalui terus-menerus memperkaya pengalaman seni, pasar ini akan menjadi landasan bagi keberlanjutan dan keberagaman budaya di masa depan,” tandasnya. (*)