Puluhan Guru Matematika Bersaing di Olimpiade se-Indonesia
KORANBERNAS ID, YOGYAKARTA -- Pandemi yang mengharuskan pembelajaran jarak jauh bagi sekolah membuat guru harus memiliki kemampuan untuk menyiasati segala keterbatasan. Kreativitas dalam meramu materi dalam alih teknologi menjadi sangat penting demi keberhasilan tersampaikannya mata pelajaran dari tenaga pendidik ke siswa. Terlebih dalam pelajaran matematika, walau merupakan ilmu pasti namun dengan penyampaian yang menarik dan mudah dipahami tentu akan membuat stigma mata pelajaran ini berubah.
Pusat Pengembangan dan Pemberadayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika, menggelar kompetisi Olimpiade Nasional Inovasi Pembelajaran (ONIP) Matematika 2021 dengan tema “Merdeka Belajar: Implementasi dan Inovasi Pembelajaran Matematika turut Pulihkan Pendidikan.”
"Penyelenggaraan ONIP Matematika merupakan salah satu inovasi program pengembangan dan pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) Matematika yang dicetuskan untuk mendorong guru melakukan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)," papar Hari Suryanto, Plt Kepala PPPPTK Matematika saat membuka ONIP Matematika, Selasa (16/11/2021) di Benteng Vredeburg Yogyakarta.
"Ajang ini merupakan kompetisi guru untuk menampilkan hasil karya inovasi pembelajaran yang dibuatnya, Melalui kompetisi ini diharapkan dapat mendorong guru untuk terus berinovasi untuk mendukung pembelajaran di kelas," imbuhnya.
Hari menambahkan, Kegiatan ONIP Matematika 2021 ini bertujuan untuk menggali gagasan dan mengimplementasikan inovasi metode/mekanisme/media pembelajaran untuk mata pelajaran matematika baik yang mendukung pembelajaran jarak jauh maupun pembelajaran tatap muka langsung.
Juga untuk membuka wawasan serta pemahaman tentang pengembangan inovasi pembelajaran bagi pendidik dan tenaga kependidikan matematika serta meningkatkan apresiasi dan minat pendidik dan tenaga kependidikan dalam pengembangan inovasi pembelajaran matematika.
"Sasaran kompetisi ONIP Matematika 2021 adalah guru kelas SD/sederajat, guru matematika SMP/sederajat, guru matematika SMA/sederajat, serta guru matematika SMK/sederajat di Indonesia," lanjutnya.
Salah satu peserta, Yogawati Wulandari mengatakan, aplikasi yang dibuatnya saat pembelajaran daring ini sayang jika tidak diikutkan kompetisi. Selain itu kompetisi ini dirasanya bagus untuk pengembangan diri.
"Masuk sebagai finalis sudah membuat saya bangga, namun jika bisa masuk 5 besar tentu merupakan bonus tak terhingga," imbuh guru matematika SMA IT Abu Bakar Boarding School Kulonprogo ini.
Mengembangkan web aplikasi bernama Geogebra, Wulan mengaku dalam pembelajaran matematika rata-rata semua BAB dan materi bisa menggunakan aplikasi ini. Selain itu aplikasi-aplikasi ini lebih mudah untuk dioperasikan dibanding dengan aplikasi sejenis.
"Geogebra ini lebih mudah, kemudian selama pandemi yang mengharuskan untuk pembelajaran online seperti itu agak susah untuk menyajikan materi secara visual, maka dengan menggunakan aplikasi geogebra ini memudahkan siswa untuk bereksplorasi kemudian bisa melakukan praktek dan melakukan kegiatan pengamatan," terangnya.
"Aplikasi Geogebra ini merupakan aplikasi yang paling sederhana jika dibanding dengan matchlab yang memerlukan coding dan sebagainya. Sementara ini sudah ada fitur-fitur yang disediakan cukup lengkap dan mudah," tandasnya.
Karya inovasi-inovasi guru matematika yang masuk seleksi sebanyak 25 karya dan berhak mendapat kesempatan diundang secara luring untuk mengikuti proses penilaian produk, dimana peserta akan mendemonstrasikan produk dan memresentasikan hasil karya inovasinya di hadapan Tim Penilai pada kegiatan Workshop Penilaian Produk Inovasi tanggal 16 sampai dengan 20 November 2021 di Museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta.
Pada saat penilaian peserta disediakan stand/booth untuk pameran karya dan sekaligus tempat untuk diskusi, tanya jawab dan mempresentasikan produk inovasi masing-masing. Aspek yang dinilai terhadap produk inovasi yang dikompetisikan meliputi relevansi, kebermanfaatan, kebaharuan, keilmiahan, keaslian ide, kelayakan dan presentasi
Selanjutnya para finalis tersebut, akan ditentukan 5 peserta dengan karya inovasi terbaik dan akan mendapatkan bantuan pembinaan dari PPPPTK Matematika.(*)