Puluhan Anak yang Berhadapan dengan Hukum Dilatih menjadi Pramukopi

Pelatihan ini merupakan upaya mendorong kemandirian anak didik pemasyarakatan sebagai modal utama untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik.

Puluhan Anak yang Berhadapan dengan Hukum Dilatih menjadi Pramukopi
Pelatihan pramukopi untuk ANDIK PAS di LPKA Kelas II Yogyakarta. (istimewa)

KORANBERNAS.I,YOGYAKARTA - Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) DIY mengadakan pelatihan pramukopi (barista) untuk Anak Didik Pemasyarakatan (ANDIK PAS) di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Yogyakarta. Pelatihan melalui program inklusi ini dilaksanakan Selasa (9/5/2023) untuk memberikan bekal keterampilan kepada ANDIK PAS dalam mengolah biji kopi. 

Dalam pelatihan ini dihadirkan barista yang telah berpengalaman dalam meracik biji kopi. Kedepan diharapkan ANDIK PAS yang telah selesai menjalani masa pembinaanya dapat menerapkan keterampilan di masyarakat.

Manager Program Inklusi, Ramadhani Tareq Kemal Pasha dalam keterangan tertulisnya Sabtu (13/5/2023) menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan suatu upaya kecil untuk mendorong kemandirian anak didik pemasyarakatan sebagai modal utama untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik nantinya.

“Dengan adanya kegiatan-kegiatan seperti ini, kami berharap dapat mengangkat martabat dan kemandirian anak-anak yang sedang menjalani pembinaan, sehingga kedepannya ketika mereka kembali berinteraksi di masyarakat kwalitas hidupnya bisa jauh lebih baik,” kata dia.

Kegiatan ini juga memberi warna yang berbeda terhadap ANDIK PAS setelah jenuh mengikuti keseharian di tempat pembinaan.

“Mengelola (biji kopi) seperti ini adalah pengalaman baru bagi kami, apalagi tadi ada sesi praktiknya. Kami senang mendapatkan pengalaman baru ini,” ujar salah seorang peserta.

Aris Yuliarto, Kasi Pembinaan LPKA Kelas II Yogyakarta, menyambut baik pelatihan barista ini. Dia mengatakan bahwa kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh LPKA, baik dari internal ataupun kerja sama dengan mitra sangat berguna untuk mengembangkan keterampilan ANDIK PAS. Harapannya keterampilan yang didapatkan nantinya dapat membantu mereka di masa depan.

"Kegiatan ini sangat bermanfaat dan memberi bekal ilmu dan skill bagi ANDIK PAS, terutama bagi mereka yang sudah putus sekolah. Skill dan pengetahuan terhadap dunia perkopian dapat menjadi bekal mereka untuk berwirausaha selepas dari LPKA," paparnya.

Kedepan, Aris Yuliarto juga berharap agar semakin banyak lembaga atau relawan yang dapat bekerja sama dalam mengadakan kegiatan bermanfaat bagi ANDIK PAS. Beliau menambahkan bahwa LPKA sangat terbuka untuk siapapun yang ingin berkunjung dan berkolaborasi bersama LPKA, seperti kerja sama yang telah terjalin bersama dengan PKBI DIY.

Secara terpisah, Budhi Hermanto selaku Direktur Eksekutif Daerah PKBI DIY menyatakan bahwa para anak didik pemasyarakatan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) juga memiliki hak untuk mendapatkan layanan pendidikan bagi pengembangan dirinya.

“Adik-adik di LKPA ini berhak dapat layanan pendidkan, sekalipun itu pendidikan informal. Kami di PKBI DIY telah melakukan kerja sama dengan Kanwil Kemenkuham Provinsi DaerahIstimewa Yogyakarta untuk layanan kesehatan dan pendidikan informal untuk anak-anak yang berhadapan dengan hukum (ABH)," tandas Budhi.(*)