PPKM Skala Mikro Kalurahan Maguwoharjo Dinilai Berhasil

PPKM Skala Mikro Kalurahan Maguwoharjo Dinilai Berhasil

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jendral Polisi Listyo Sigit Prabowo mengadakan kunjungan ke Kalurahan Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Sleman, terkait dengan pelaksanaan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro di tingkat Kalurahan.

Dalam kunjungan ini Panglima dan Kapolri mendapat penjelasan dari Lurah Maguwoharjo, Imindi Kasmiyanta, bahwa keberadaan Posko organisasi PPKM mikro Covid-19 Kalurahan Maguwoharjo menjadi salah satu posko yang dibentuk di wilayah Sleman.

Posko ini mengemban 4 fungsi pokok yakni sebagai pencegahan, penanganan, pembinaan dan pendukung yang melibatkan berbagai instansi terkait serta stakeholder, di antaranya Babinsa, Babinkamtibmas, tokoh masyarakat, tokoh agama, pendamping, tenaga kesehatan dan kader. Wilayah Maguwoharjo sendiri terdiri dari 20 Padukuhan, 206 RTdan 72 RW.

Kemunculan kasus Covid-19 di Maguwoharjo pada bulan Juli 2020 adalah riwayat perjalanan pulang dari Belanda.

Zonasi Covid-19 sebelum PPKM yakni terdapat 9 Padukuhan untuk zona kuning dan 11 Padukuhan untuk zona hijau. Jumlah kasus yang terjadi selama pandemi per 18 Februari 2021 sebanyak 458 dengan jumlah kesembuhan 417, terkonfirmasi dalam perawatan sebanyak 28 serta meninggal terkonfirmasi sebanyak 13 orang.

Kebijakan yang ditetapkan dalam PPKM mikro yakni melakukan edukasi masyarakat tentang penerapan protokol kesehatan dengan sasaran tempat-tempat yang berpotensi terjadi kerumunan, baik dengan cara persuasif dengan melibatkan aparat keamanan tingkat Padukuhan dan Satlinmas inti Kalurahan. Selain itu juga menyediakan anggaran APBKaI untuk ketersediaan logistik bagi warga yang melaksanakan isolasi mandiri.

Posko penanganan Covid-19 ini menggunakan strategi tracing, testing dan treatment yang dilakukan oleh masing-masing stakeholder sesuai dengan fungsi dan perannya masing-masing. Babinsa, Babinkamtibmas dan kader mengambil peran dengan melakukan pelacakan (tacing) dan pemantauan kontak erat dan melaporkan hasilnya kepada petugas surveilans di Puskesmas serta meminta kontak erat untuk melakukan pemeriksaan di Puskesmas.

Puskesmas sendiri nantinya hanya mengumpulkan dan menganalisa data pelacakan dan pemantauan yang dilakukan oleh tracer dan mengkoordinir seluruh kegiatan pelacakan kontak disamping melakukan pemeriksaan bagi kontak erat dengan menggunakan RDT.

Dalam kesempatan ini Panglima dan Kapolri menyerahkan bantuan paket sembako TNI dan Polri Peduli kepada petugas Posko dan warga. Panglima dan Kapolri juga meninjau sarana prasarana pendukung di Kalurahan seperti ruang medis, ruang gudang logistik, ruang dapur dan ruang Posko yang siaga 24 jam.

Panglima mengatakan, Posko terpadu Maguwoharjo yang terdiri dari Babinsa, Babin Kamtibmas, Linmas dan Dinas Kesehatanan sistemnya telah berjalan dengan baik dalam pelaksanaan tugas, mulai dari tracing, testing dan treatment sampai dengan isolasi dan dukungan logistik.

"Saya optimis bila semua secara bersama-sama melaksanakan tugas sesuai dengan PPKM Skala Mikro, akan dapat mencegah penyebaran Covid-19, sehingga menjadi wilayah zona hijau," kata Hadi.

Sementara Kapolri Listyo setelah melihat data yang ada, terdapat perubahan data dari zona merah menjadi zona kuning dan banyak berubah menjadi zona biru, ini menandakan pelaksanaan PPKM skala mikro dapat berhasil di tingkat Kalurahan dan kegiatan ini dapat dilanjutkan untuk lebih memperkecil penularan Covid-19.

Adanya pembatasan sampai tingkat RT akan dapat secara langsung mengawasi dan membatasi kegiatan masyarakat, baik dalam isolasi mandiri maupun ke luar masuk warga dari luar daerah. (*)