Kampung Siaga COVID-19 Beralih Menjadi Pos Keamanan

Kampung Siaga COVID-19 Beralih Menjadi Pos Keamanan

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Kampung Siaga Covid-19, di Desa Karangrejo Kecamatan Loano  Kabupaten Purworejo akan beralih menjadi Posko Penjagaan keamanan, ketertiban masyarakat (kamtibmas). Sebab status Tanggap Darurat COVID-19 di Kabupaten Purworejo akan dibubarkan 12 Juni mendatang. Dengan berakhirnya masa tanggap darurat tersebut, posko COVID-19 di desa atau kelurahan se Purworejo akan di bubarkan.

Camat Loano Laksamana Sakti, Selasa (9/6/2020) mengatakan Posko Desa Karangrejo itu merupakan jalan lintas tiga kecamatan, Loano, Bagelen dan Kaligesing yang mengarah ke Bandara Yogyakarta. Kampung Siaga yang berada di desanya akan dipermanenkan menjadi pos penjagaan keamanan.
 
"Pada jalur ini mobilitas sangat tinggi. Terima kasih sekali atas bantuan dan perhatian dari Polda Jateng dan Polres Purworejo,” kata Camat Loano.

Sementara dalam rangka membantu warga terdampak pandemi COVID-19 di kampung tersebut, sejumlah bantuan disalurkan. Diantaranya melalui bakti sosial kemanusiaan berupa pemberian bantuan beras.

Perwira Pengamat Wilayah (Pamatwil) Polda Jateng, AKBP Teguh Prasetya di dampingi Kapolres Purworejo AKBP Rizal Marito, Dandim Purworejo 0708 Letkol Inf Muclish Gasim meninjau Kampung Posko Covid-19 tersebut dan memberikan bantuan pada warga terdampak. Bantuan diberikan pada 55 KK di desa tersebut.

“Hari ini kita mengadakan kegiatan sosial dalam masa pandemi Covid-19  dan dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara ke-74. Di Polda Jateng masih ada 40 ton beras, di Polres Purworejo masih ada 20 ton beras. Sesuai dengan arahan dari pimpinan, harus habis dibagikan sampai pada akhir Juli 2020,” jelas AKBP Teguh.

Teguh mengharapkan Purworejo siap memasuki era new normal. Polri bersama TNI harus ikut mendisiplinkan dan menjadi contoh bagi masyarakat supaya taat pada protokol kesehatan.

"Selalu pakai masker, rajin cuci tangan dan bawalah hand sanitizer jika bepergian,” lanjut Teguh.

Tri Lestari (35) orang tua tunggal dari 2 orang anak mengaku pandemi COVID-19 terasa sangat berat. Dia tidak bisa bekerja sehingga tidak memiliki penghasilan.

"Selama pandemi saya tidak bekerja, saya kesulitan ekonomi, karena tidak ada pemasukan tapi pengeluaran selalu ada. Saya berharap agar pandemi Covid-19 segera berlalu agar kehidupan bisa seperti semula," akunya.(yve)