Positivity Rate di Kulonprogo Tinggi karena Sedikitnya Tracing

Positivity Rate di Kulonprogo Tinggi karena Sedikitnya Tracing

KORANBERNAS.ID, KULONPROGO -- Positivity rate untuk Kabupaten Kulonprogo pada hari Minggu (8/8/2021) sebesar 40 % menunjukkan sampel tracing masih sangat sedikit. Hal ini terjadi karena kecenderungan penurunan jumlah test yang berakibat pada kasus terkonfirmasi juga turun namun positivity rate-nya naik.

Kepala Dinas Kesehatatan Kulonprogo, Sri Budi Utami, mengatakan salah satu kunci pengendalian Covid-19 adalah test, tracing dan treatment. Dulu, setiap satu kasus Covid-19, tracingnya 10 orang. Sedangkan sekarang, satu kasus tracingnya 3-4 orang, sehingga angka positivity rate tinggi. Jika tracingnya diperluas, maka positivity ratenya semakin turun.

''Jadi jika pengambilan sampel tracing terbatas, maka positivity rate-nya memang naik. Memang lonjakannya ada karena sampel tracing kita sangat kurang, yakni setiap satu kasus maka tracing 3-4 orang,'' katanya melalui sambungan telepon, Minggu (8/8/2021).

Menurut Sri Budi, dalam kondisi normal, positivity rate saat ini yang mencapai 40%, masih tinggi. Masih jauh dari standar WHO, yakni dibawah 5%.

Sri Budi Utami mengungkapkan, pihaknya melatih tenaga tracing bukan dari tenaga kesehatan (nakes) akan tetapi dari kader anggota masyarakat sebanyak 128 kader. Dengan adanya tracer ini maka angka tracing akan naik sehingga akan menurunkan positivity rate. Pihaknya juga telah melatih tracer dari TNI maupun POLRI.

“Penangangan Covid-19 di Kulonprogo telah mengupayakan secara maksimal dengan digerakkan dari semua jajaran kesehatan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang telah bahu membahu bagaimana menangani dengan baik. Kalaupun ada target yang kurang, akan diperbaik bersama-sama,” katanya.

Saat ini juga sedang dipersiapkan penambahan 105 tempat tidur di rumah sakit rujukan, 52 tempat tidur diantaranya sudah operasional. Penambahan tempat tidur tersebut akan menurunkan BOR dari 90% - 100 % menjadi 60-70%.

Sedangkan Wakil Bupati Kulonprogo yang juga Ketua Gugus Tugas Covid-19, Fajar Gegana, yang dihubungi terpisah melalui sambungan telepon, Minggu (8/8/2021), membenarkan jika kemungkinan kasus positif sudah lebih banyak sedangkan testingnya yang kurang. Itu sebabnya untuk mencapai hipotesa ini pihaknya akan meningkatkan jumlah pemeriksaan, sejalan dengan penerapan program Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menggunakan RDT Antigen untuk memperluas cakupan target pemeriksaan.

''Penambahan testing yang lebih banyak mendeteksi kasus positif. Dengan semakin luas cakupan target pemeriksaan, sehingga positivity rate yang ada lebih menggambarkan kondisi yang sesungguhnya,'' jelasnya.

Menurut Fajar, perlu komunikasi yang baik dengan para peneliti Covid-19 di seluruh Kulonprogo untuk memastikan agar mereka disiplin dan memasukkan data yang lengkap serta on time.

''Dengan demikian kita bisa melihat data positivity rate yang sebenarnya sehingga kita bisa mengambil keputusan dan kebijakan yang lebih tepat,'' ungkap Fajar.

Komandan Kodim 0731/Kulonprogo, Letkol Inf Yefta Sangkakala, yang ditemui wartawan di ruang kerjanya, Minggu (8/8/2021) malam, menyampaikan bahwa TNI bertugas membantu terkait penanganan Covid-19.

“Intinya harus besinergi menyelesaikan masalah, baik terkait tracing dan isolasi terpusat (isoter). TNI di sini bertugas membantu (penanggulangan Covid 19), bukan sebagai pembantu,” ujarnya. (*)