Orari Jadi Garda Terdepan Darurat Bencana

Orari Jadi Garda Terdepan Darurat Bencana

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Organisasi Amatir Radio Indonesia Daerah (Orda) DIY menyelenggarakan musyawarah daerah (Musda) VIII di Hotel @K Kaliurang, Sleman, Minggu (13/3/2022) pagi.

Ketua Orda DIY, Anton Sutrisno (YB2UFO), mengatakan Musda Orda DIY ini dilakukan untuk memilih ketua Orda dan Dewan Pengawas dan Penasihat (DPP) periode 2022-2027.

"Musda ini dilakukan 5 tahun sekali guna mengevaluasi, membuat program ke depan dan memilih DPP maupun Ketua Orda. Orari adalah bagian yang tak terpisahkan dari Mitra Orari dalam penanggulangan darurat kebencanaan, bahkan dengan perangkat dan SDM yang dimiliki, Orari selalu siap memberi dukungan untuk mengamankan komunikasi apablia terjadi kegagalan komunikasi,” kata Anton.

Anton menambahkan, dalam situasi kondisi pandemi yang terjadi pada awal 2020 hingga saat ini Orari memiliki peran dalam masyarakat dengan bentuk kerja sama mitra dan kegiatan sosial seperti donor darah, pembagian sembako, meneruskan data pasien isoman di blank spot area kepada BPBD.

"Saat ini pun upaya tersebut sudah dimulai, misal bekerja sama dengan PMI, Pramuka, serta dunia pendidikan yang lain. Harapannya hasil Musda ini menjadikan Orari semakin solid, kompak, untuk mencapai satu tujuan agar perannya semakin nyata di tengah masyarakat,"jelasnya..

Anton menegaskan, dengan kemajuan teknologi saat ini yang sangat cepat, generasi milineal sangat respon pada produk gadget dan peralatan canggih lainnya. Untuk itu perlu pengenalan teknologi digital agar terjadi regenerasi di tubuh Orari.

"Agar Orari tetap survive, tetap berperan, kami ada penyesuaian teknologi agar tetap bisa menarik bagi kaum milenial. Terus terang banyak anggota dari kami yang sudah lama, dan butuh pengkaderan dan di sinilah kami berharap pengurus selanjutnya dapat menyusun program yang menyentuh generasi muda," kata Anton.

Ketua Orari Pusat, Donny Imam Priambodo, mengatakan Musda ini adalah forum tertinggi bagi para anggota. Maka Musda Orari DIY VIII ini sangat penting untuk melahirkan program kerja bagi pengurus periode ke depan.

“Orari harus mampu membangun komunikasi efektif baik dengan pemerintah maupun instansi swasta lainnya. Sehingga semua program kerja dapat disinergikan dengan program pemerintah. Kami berharap agar hasil Musda ini harus kuat mantap serta mempunyai perencanaan yang matang," katanya.

Donny berpesan agar hasil Musda dapat berjalan dengan baik untuk regenerasi karena siapapun yang terpilih menjadi Ketua Orda DIY diharapkan dapat membuat regenerasi anggota serta mengaktifkan kembali kegiatan amatir radio supaya lebih semangat lagi.

“Siapapun yang terpilih agar merangkul semua komponen di Orda DIY agar semakin kuat, kompak dan bermanfaat bagi masyarakat dalam segala kegiatan baik darurat kebencanaan maupun bantuan kemanusiaan lainnya,"ungkap Donny.

Asisten Daerah II Daerah Istimewa Yogyakarta, Tri Saktiyana, menyebut Orari menjadi garda terdepan saat darurat bencana saat alat komunikasi lainnya tidak berfungsi.

"Diharapkan Ketua Orari DIY ke depan dapat amanah dan paham tentang perkembangan zaman untuk bersinergi dengan pemerintah," ujarnya.

Ketua Panitia Musda VIII Orari, Puji Gunawan Wibisono (YC2WIP), mengatakan kegiatan ini diikuti 1.389 anggota dari wilayah Kota/Kabupaten di DIY.

"Untuk calon ketua, nantinya melalui proses penjaringan. Nantinya dari masing-masing lokal akan mengusulkan nama, siapa yang kira-kira tepat untuk menjadi figur ketua. Nah lantas kemudian akan ditentukan melalui sidang, jadi dari awal memang belum ada (calon)," terangnya. (*)