PMI Siagakan Relawan Hadapi Bencana Hidrometeorologi di Tengah Pandemi

PMI Siagakan Relawan Hadapi Bencana Hidrometeorologi di Tengah Pandemi

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA--Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan fenomena alam La Nina diprediksi berlangsung pada Oktober 2020 hingga Maret 2021 mendatang. Sementara itu, memasuki Bulan November 2020 hujan sudah melanda hampir seluruh wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan dampak La Nina berupa tanah longsor telah terjadi di Kulon Progo, 31 Oktober yang lalu.

“Kami sudah menyiagakan sekitar 454 relawan dengan enam posko aktif 24 jam di Palang Merah Indonesia (PMI) DIY maupun kabupaten/kota di DIY. Jika terjadi bencana atau hal lain yang memerlukan tindakan segera, posko akan mengoordinasikan semua potensi yang ada di PMI,” tutur Arif Rianto Budi Nugroho, S.T.,M.Si., Wakil Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI DIY dalam rilisnya, Senin (2/11/2020).

Menurut Arif, kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, angin kencang dan gelombang tinggi kali ini, memerlukan perencanaan yang lebih kompleks karena masih dalam suasana tanggap darurat bencana pandemi Covid-19.

“Di satu sisi kita harus bergerak cepat dan di sisi lain kita juga harus mempertimbangkan protokol kesehatan,” jelas Arif yang juga merupakan seorang pengajar di UPN Veteran Yogyakarta ini.

Namun, PMI berkomitmen penuh untuk tetap bersama masyarakat, bahkan sejak tanggap darurat Covid-19 bulan Maret sampai dengan saat ini, PMI masih bekerja melayani masyarakat.

“Kami berharap masyarakat tetap tenang namun tetap waspada dan selalu mengikuti informasi-informasi resmi dari lembaga terkait,”lanjutnya.

Ketua PMI DIY, GBPH. H. Prabukusumo, S.Psi mengungkapkan, bahwa sampai dengan saat ini tim masih bekerja di lapangan melayani masyarakat. Data sampai dengan 1 November 2020, PMI DIY telah melakukan penyemprotan disinfektan pada 2.146 titik dengan jumlah penerima manfaat 627.567 jiwa. Sedangkan gunner spray telah menjangkau penerima manfaat 1.224.533 jiwa, promosi kesehatan di 345 titik dengan jangkauan penerima manfaat 43.542 orang, dukungan psikososial 47 kali, pelayanan ambulans non pemakaman 246 kali, sedang pemakaman baik Covid-19 maupun non Covid-19 sebanyak 243 kali.

Selanjutnya untuk donasi masyarakat per 2 November 2020 yang diterima oleh PMI DIY sebesar Rp467.179.092 sudah digunakan untuk penanganan Covid-19 sebesar Rp337.855.830 sehingga saldo saat ini tersisa Rp129.323.262.

“PMI DIY secara rutin memberikan dukungan logistik sarana prasarana penanganan Covid-19 untuk PMI Kabupaten/Kota dan PMI Kecamatan. Kali ini kita mendistribusikan cairan disinfektan wipol sebanyak 300 pcs untuk lima PMI Kabupaten/Kota, 936 pcs untuk 78 PMI Kecamatan. Sedangkan hazmat sebanyak 50 pcs, masker medis 1000 pcs, cover shoes 1000 pcs, face shield 50 pcs, serta buah 5 dus untuk lima PMI Kabupaten/Kota. Sementara Kwarda Pramuka DIY dan Gerakan Pemuda Anshor juga menerima face shield masing-masing 5 pcs, cairan disinfektan wipol masing-masing 240 pcs dan buah jeruk masing-masing satu dus,” jelas Gusti Prabu.

Drs. Tri Mulyono, M.M, Staf Ahli Gubernur Bidang Sosial, Budaya dan Pembangunan yang mewakili Sekretaris Daerah DIY memberikan apresiasi kinerja PMI DIY dalam menangani pandemi Covid-19 di DIY.

“Kami berharap sinergitas antara PMI dan Pemerintah Daerah DIY serta relawan semakin baik dan berkembang. PMI telah melakukan tugasnya dengan baik. Bekerja dengan dasar kemanusiaan menjadi lebih mulia dan indah,” ungkap Tri Mulyono saat memberikan sambutan pada distribusi logistik penanganan Covid-19 PMI DIY di Markas PMI DIY, Gamping, Sleman (2/11/2020). (*)