Patuhi Prokes, UKDW Peringati Dies Natalis Secara Daring

Patuhi Prokes, UKDW Peringati Dies Natalis Secara Daring

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA --Ada yang berbeda dalam Dies Natalis Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) ke-58 pada tahun ini. Dalam masa pandemi Covid-19, peringatan dies dilaksanakan secara sederhana dengan konsep daring dan mengusung tema “Melibatkan Diri dalam Pemulihan Keutuhan Ciptaan”. Hal ini dilakukan untuk mematuhi protokol kesehatan (prokes) Covid-19.

Rektor UKDW, Henry Feriadi, Senin (2/11/2020) menyampaikan, jumlah mahasiswa baru yang diterima pada 2020 ini sebanyak 1.007 orang yang terdiri dari 839 mahasiswa program sarjana, 96 mahasiswa program profesi dokter, dan 72 mahasiswa program pascasarjana. Hal ini menunjukkan di tengah situasi pandemi Covid-19 ini, masih banyak orang yang ingin melanjutkan kuliah di UKDW.

“Meski mengalami penurunan jumlah penerimaan mahasiswa sekitar 8-10 persen dari tahun lalu, kita harus tetap bersyukur atas penyertaan Tuhan di tengah pandemi ini,” ungkapnya.

Rektor menjelaskan, semasa pandemi ini, UKDW telah siap menerapkan metode pembelajaran jarak jauh dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM). Selain itu UKDW juga memperoleh banyak hibah dari DIKTI untuk melakukan inovasi dalam pengembangan akademik.

Kegiatan-kegiatan tetap dilaksanakan secara daring seperti pelaksanaan wisuda, pelantikan dokter, webinar, conference, workshop, orientasi kehidupan akademika (OKA), dan kegiatan-kegiatan pengembangan softskill mahasiswa. Selain itu, kuliah kerja nyata (KKN) mahasiswa tetap dilaksakan secara daring dan luring dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

KKN alternatif sebagai adaptasi pandemi Covid-19 diikuti 618 mahasiswa dengan fokus pemberdayaan masyarakat, kewirausahaan, penerapan teknologi, dan karya inovatif. Selain itu juga dikemas dalam bentuk KKN Tematik Kota dengan tema Pemberdayaan Masyarakat di Era Adaptasi Kebiasaan Baru.

“KKN dilaksanakan di Kelurahan Pandeyan, Baciro, Klitren, Wirogunan,” jelasnya.

Sementara Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah V DIY, Didi Achjari mengungkapkan pandemi Covid-19 memaksa perguruan tinggi untuk melakukan adaptasi baru dalam pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi. Pandemi Covid-19 memaksa perguruan tinggi untuk bertransformasi dalam berbagai aspek, terlebih untuk mewujudkan program kampus merdeka belajar dan dalam menghadapi revolusi industri 4.0.

“UKDW diharapkan untuk terus memberikan inovasi dalam pelaksanaan Tri Dharma,” paparnya.

Ahli genetika dan biologi molekular Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Theresia Monica Rahardja dalam orasi ilmiahnya dengan judul “Terapi Plasma Konvalesen Harapan bagi Kesembuhan terhadap Corona” mengungkapkan, dengan dikembangkannya terapi plasma konvalesen pada pasien Covid-19 yang sembuh dapat meningkatkan harapan hidup bagi penderita Covid-19, memperpendek waktu perawatan, dan penyembuhan penderita Covid-19.

“Terapi plasma merupakan salah satu bentuk dari vaksinasi pasif yang diambil dari pasien sembuh Covid-19. Plasma yang dimiliki pasien sembuh ini mengandung kekebalan tubuh atau imunoglobulin yang cukup tinggi. Imunoglobulin yang kita berikan kepada pasien penderita Covid-19 dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakitnya,” ungkapnya.(yve)