Tiga Bayi Kembar Identik Lahir di Rumah Sakit dr Soedirman Kebumen
Berat badan mereka terus meningkat. Bayi pertama dari 1310 gram menjadi 1825 gram, bayi kedua dari 850 gram menjadi 1320 gram, dan bayi ketiga dari 1100 gram menjadi 1625 gram. Bahkan, dua di antaranya telah berhasil dirawat di luar inkubator dengan kondisi stabil, sebuah pencapaian luar biasa
KORANBERNAS.ID, KEBUMEN--Tiga bayi kembar identik, dengan berat badan sangat rendah dan rendah ekstrem lahir dengan selamat di Rumah Sakit dr Soedirman (RSDS) Kebumen, 24 Mei 2025. Anak pasangan Paryudi (37) dan Tri Susanti (36) warga Dukuh Sidomukti Desa Jemur Kecamatan Kebumen ini, lahir di usia kehamilan masih 28 pekan. Hingga Rabu (9/7/2025), ketiganya masih dalam perawatan di ruang Peristi rumah sakit milik Pemkab Kebumen.
Perawatan di ruang Peristi, karena berat badan ketiga bayi termasuk Berat Badan Lahir Sangat Rendah (BBLSR) dan Berat Badan Lahir Rendah Ekstrem (BBLE). Perawatan ketiga bayi dan ibunya ditangani tiga dokter dengan spesialisasi yang berbeda.
Bupati Kebumen Hj Lilis Nuryani, Rabu (9/7/2025) menjenguk ketiga bayi dan ibunya, didampingi Kepala Dinas Kesehatan Keluarga Berencana Kebumen dr Iwan Danardono dan Direktur RSDS Kebumen dr Arif Khumedi.
“Alhamdulillah, semuanya berjenis kelamin perempuan, sehat, dan kemajuannya juga baik,” ujar Lilis Suryani setelah mendapat informasi dari dokter yang menangani bayi kembar dan ibunya.
Lilis Nuryani menyampaikan pesan kepada remaja putri di Kebumen agar
“Biar lebih sehat, kuat, dan tetap semangat,” ujar Lilis Nuryani, sambil menekankan pentingnya kesehatan reproduksi sejak dini.
Lilis Nuryani menyerahkan bantuan tunai sebesar Rp 5 juta kepada keluarga Paryudi dan perlengkapan bayi.
Menurut Arif Khumedi dan dokter Nurdiana sari Dewi SpOG, ibu bayi Tri Susanti tiba di IGD RSUD dr. Soedirman Kebumen 24 Mei 2025 pukul 19.49 WIB dengan usia kehamilan baru 28 pekan.
Perawatan intensif segera diberikan untuk mematangkan paru-paru janin. Dua hari kemudian, pada 26 Mei 2025, operasi Sectio Cesarea (SC) dilakukan. Ketiga bayi lahir dengan berat badan 1310 gram, 850 gram, dan 1100 gram.
Kondisi berat badan lahir yang sangat rendah (BBLSR) dan bahkan ekstrem rendah (BBLER) membuat ketiga bayi ini memerlukan perawatan "ekstra" di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) hingga 20 Juni 2025. Setelah kondisi stabil, mereka dipindahkan ke ruang Peristi (Perinatologi Risiko Tinggi).
Menurut dr. Wahyu Adiwinanto, M.Si.Med., Sp. A., Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) utama, bayi BBLSR dan BBLER rentan terhadap komplikasi karena organ tubuh mereka belum berfungsi optimal.
Risiko kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas) pada bayi-bayi ini tinggi, sehingga membutuhkan penanganan komprehensif, mulai dari terapi obat, nutrisi, hingga kolaborasi antar disiplin ilmu, didukung fasilitas dan alat kesehatan yang memadai.
Berkat upaya perawatan optimal yang melibatkan konsultasi dengan Dokter Spesialis Mata dan Dokter Spesialis Kesehatan Fisik dan Rehabilitasi, kondisi ketiga bayi menunjukkan progres positif yang signifikan.
Berat badan mereka terus meningkat. Bayi pertama dari 1310 gram menjadi 1825 gram, bayi kedua dari 850 gram menjadi 1320 gram, dan bayi ketiga dari 1100 gram menjadi 1625 gram. Bahkan, dua di antaranya telah berhasil dirawat di luar inkubator dengan kondisi stabil, sebuah pencapaian luar biasa.
Keberhasilan penanganan kelahiran bayi kembar tiga dengan BBLER dan BBLSR ini menjadi bukti nyata kualitas pelayanan paripurna serta kemampuan sumber daya manusia dan sarana prasarana kesehatan berkualitas di RSDS Kebumen, sebagai fasilitas rujukan milik Pemerintah Kabupaten Kebumen. (*)