Pilkada Sleman, Dukungan Ormas Keagamaan Jadi Faktor Penentu Kemenangan
KORANBERNAS.ID, SLEMAN—Dukungan ormas keagamaan, dinilai akan menjadi fakktor penentu pada perhelatan Pilkada Sleman 2024. Figur-figur yang mendapat dukungan dari ormas keagamaan, diprediksi akan memiliki peluang lebih baik untuk merebut kemenangan.
Pengamat sosial D. Suyono mengemukakan, Kabupaten Sleman memiliki penduduk sekitar 1,3 juta jiwa. Wilayah dengan 17 kapanewon ini menjadi rumah bagi 104 pondok pesantren.
“Ini adalah salah satu indikasi, bahwa hampir di setiap kapanewon terdapat pondok pesantren yang memberikan pengaruh keagamaan yang cukup kental di wilayah Sleman,” kata Suyono, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (2/7/2024).
Bahwa dukungan ormas keagamaan menjadi hal penting bagi pasangan calon, terutama pasangan wakil bupati, menurutnya, karena seperti diketahui Bersama bahwa dukungan partai politik lebih mengarah kepada sosok atau figur calon bupati.
Dengan demikian, sosok calon wakil bupati yang mendapat dukungan dari ormas keagamaan, akan melengkapi figur calon bupati yang mendapat sokongan dari partai politik.
“Maka kepintaran dalam memilih pasangan dalam pilkada nanti harus jadi pertimbangan dari para calon bupati. Sosok calon wakil bupati yang punya dukungan dari ormas keagamaan bisa menjadi pilihan logis dan strategis untuk meraih kemenangan,” ujarnya.
Terpisah, Sekretaris PCNU Sleman Munsoji S. Ag M. Pd, mengatakan, terkait Pilkada Sleman November mendatang memang belum ada keputusan resmi akan mendukung siapa. Namun yang jelas, NU akan mendukung kader yang bisa memberi dan memfasilitasi kepentingan NU agar tidak terus dipinggirkan. NU sebagai ormas punya kepentingan untuk mengayomi dan menyejahterakan warga.
Untuk itu, ia mengatakan sosok yang diinginkan NU adalah kader-kader yang sudah teruji, dan memang benar-benar kader yang dibesarkan oleh organisasi bukan kader yang lain. Sejauh ini, dukungan dari NU masih berputar pada tiga nama dan belum mengerucut pada satu nama.
Ditanya soal nama, Munsoji menyebut salah satunya Nurcholis Suharman. Sosok ini, katanya, merupakan kader asli NU dan memiliki pengalaman serta rekam jejak baik, termasuk di lingkungan Organisasi NU. Ia pernah menjadi pengurus Ansor Sleman, pernah menjadi Ketua Ansor DIY, pernah menjadi wakil dewa di Sleman dan DIY. Nurcholis juga punya pengalaman di aktivis pemberdayaan masyarakat yang senada dengan perjuangan NU.
“Ada nilai plus kalau dilihat dari pengalamannya di birokrasi karena Pak Nurcholis sudah berpengalaman di legislatif. Bahkan pernah jadi ketua KNPI,” katanya.
Hal senada juga diungkap oleh tokoh masyarakat Ghazali. Ia menambahkan bahwa sosok Nurcholis Suharman adalah sosok yang tepat sebagai calon wakil bupati, mengingat rekam jejak dan kader dari sebuah organisasi keagamaan dan punya wawasan tentang birokrasi dan pemerintahan.
Sosok seperti ini, menurutnya, akan melengkapi siapapun calon bupati yang akan diusung oleh partai politik di Sleman. Dia juga akan menjadi kekuatan yang mendukung program-program pembangunan Sleman ke depannya. (*)