Petani Kota Jogja Panen Pare, Menjadi Aneka Olahan Lewat Lomba

Petani Kota Jogja Panen Pare, Menjadi Aneka Olahan Lewat Lomba
Budi Waljiman ikut memanen buah pare di Kota Jogja. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA—Lahan yang terbatas cenderung sempit, tak menyurutkan tekad warga Kota Jogja untuk bertani. Dengan kemauan dan tekad serta trik khusus, mereka tetap bisa menikmati hasil pertanian yang melimpah.

Keberhasilan pertanian lahan sempit di Kota Jogja, antara lain ditunjukkan oleh Kelompok Tani Kemantren Gondokusuman. Bersama Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kota Yogyakarta, mereka melakukan Panen Raya Pare, Selasa (30/1/2024).

Kegiatan yang masuk program ketahanan pangan ini, dilaksanakan di Gubug Bambu Jalan Timoho. Usai panen, dilanjutkan dengan lomba membuat olahan pangan dengan bahan dasar pare. Berkat tangan-tangan terampil inilah, tercipta aneka penganan seperti dimsum, bakpia, burger hingga es krim.

Kegiatan pertanian tidak sekadar produktifitas pertanian. Tapi juga mampu memberi rasa nyaman,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Kadri Renggono, yang hadir di lokasi acara Bersama Dewan Ahli KTNA Kota Yogyakarta, Budi Waljiman.

Kadri Renggono mengaku senang, warga di Kota Jogja tidak menyerah dengan kondisi lahan yang terbatas. Pertanian di wilayah Kota Jogja sudah dikenalkan cukup lama. Pemerintah Kota Jogja berharap, masyarakat terus berkreasi, dengan memanfaatkan setiap jengkal tanah yang masih tersedia di sekitar mereka.

Disebut memberikan rasa aman, kata Kadri, karena warga tidak lagi 100 persen menggantungkan hidup dari suplai bahan pangan dari luar kota.

Selain itu, pertanian di wilayah perkotaan, juga menciptakan lingkungan yang lebih asri dan memberikan kesejukan bagi lingkungan. Pemandangan ini, juga memberi suasana batin bagi para penggiat pertanian perkotaan.

Dewan Ahli KTNA Kota Yogyakarta, Budi Waljiman mengatakan, pertanian perkotaan mendukung upaya menciptakan ketahanan pangan. Petani perkotaan bukan sekadar produktif. Namun, juga bisa memproduksi berbagai olahan hasil pertanian yang dapat meningkatkan value.

Panen pare hari ini merupakan buah dari proses yang luar biasa,” kata Budi didampingi Ketua KTNA Kota Yogyakarta, Fanny.

Budi mengaku kagum dengan kreativitas warga. Pengembangan pertanian di Kota Jogja dan kemampuan warga mengolah berbagai komoditi hasil pertanian menjadi bahan olahan, menjadi bukti kemauan mereka untuk terus berkreasi.

Rasa olahannya enak-enak koq. Tidak pahit. Mampu memberi sensasi tersendiri saat dikunyah,” ujar Budi yang saat ini menjadi caleg DPRD DIY dari daerah pemilihan Kota Yogyakarta.

Budi  yang maju lewat Partai Gerindra ini berharap, program kerja KTNA Kota Yogyakarta dapat menerapkan teknologi informasi dalam mengelola pertanian perkotaan. Mulai informasi tentang tanaman, pupuk, panen, pasar yang terintegrasi dalam sistem.

Budi juga berharap, petani perkotaan dapat menjalin kerjasama dengan pelaku pariwisata.

Tentu, agar kegiatan pertanian perkotaan menjadi destinasi pariwisata yang mampu meningkatkan pendapatan anggota kelompok tani dan masyarakat,” kata Budi. (*)