Persaingan Lembaga Kursus di DIY Sangat Ketat

Saat ini lembaga kursus dan pelatihan di DIY banyak berkurang.

Persaingan Lembaga Kursus di DIY Sangat Ketat
Kabid PNF Dikpora Bantul, Supardi, memberikan sambutan pada Syawalan HIPKI di Bantul, Kamis (17/4/2025). (istimewa)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Sejumlah 90 pengelola kursus anggota Dewan Pengurus Daerah Himpunan Penyelenggara Kursus dan Pelatihan (DPD HIPKI) DIY bersama Dewan Pengurus Cabang Himpunan Penyelenggara Kursus (DPC HIPKI) Bantul, menggelar syawalan di Warunge Inem Jogja, Tembi Kapanewon Sewon Bantul, Kamis (17/4/2025).

Acara dengan tema satukan langkah kebersamaan menuju kursus yang maju dan lulusan bersaing di dunia kerja, diikuti oleh 90-an insan kursus yang terdiri dari pemilik, pengelola hingga para instruktur kursus di Bantul.

Ketua Panitia, Sri Hartanto yang juga Ketua DPC HIPKI Bantul mengatakan syawalan bagi insan kursus sebagai sarana untuk menjalin keakraban dan menyatukan langkah mencapai kemajuan bagi seluruh lembaga kursus. Terutama semua lembaga kursus di Bantul.

“Dengan berkumpul bersama, antar insan kursus dapat berupaya memajukan kursus yang lebih baik dan berkualitas di Yogyakarta,” ujarnya melalui keterangan pers.

Persaingan

Ketua DPD HIPKI DIY Anung Marganto mengungkapkan saat ini lembaga kursus dan pelatihan di DIY banyak berkurang. Ini disebabkan persaingan ataupun kompetisi antar lembaga sangat ketat dalam meraih peserta didik.

“Akan tetapi ada harapan, Bandara Internasional Yogyakarta (BIY) menjadi satu-satunya bandara dengan penerbangan internasional. Momentum ini harus direbut oleh lembaga kursus khususnya di bidang pariwisata,”ungkapnya.

Dia menjelaskan, di sekitar YIA sekarang tumbuh empat hotel besar yang rata-rata mempunyai kamar lebih dari 200 sehingga tenaga kerja di bidang perhotelan sangat dibutuhkan.

“Di sini diperlukan sinergi antara DPD HIPKI DIY dengan organisasi profesi terkait seperti Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) agar bisa menjembatani berapa kebutuhan tenaga kerja,” jelasnya.

Efisiensi anggaran

Kabid Pendidikan Non Formal dan Informal Dikpora Bantul, Supardi, menerangkan anggaran pembinaan kursus tahun 2025 mengalami penurunan yang signifikan. Hal ini disebabkan efisiensi anggaran.

“Pengetatan anggaran banyak memangkas program kegiatan yang telah direncanakan oleh Dikpora Bantul. Akan tetapi fasilitasi untuk Lembaga Kursus dan Pelatihan DPC HIPKI Bantul tetap kita anggarkan khususnya untuk pertemuan-pertemuan dan peningkatan kapasitas Lembaga kursus,” katanya.

Penasihat DPD HIPKI DIY, Bambang Hario Prabowo, menerangkan sesama Lembaga Kursus Pelatihan (LKP) se-DIY harus bertukar informasi agar tidak ketinggalan. Informasi harus selalu update. Inilah pentingnya HIPKI DIY yang menaungi berbagai jenis keterampilan.

“Untuk diketahui, jenis lembaga kursus yang ada di DIY banyak. Mulai kursus kuliner, perhotelan, komputer, bahasa, busana, hingga kursus tentang tata rias wajah. Semua lembaga kursus itu berkumpul bersama, memperkokoh persaudaraan menuju kursus yang mampu bersaing mengantarkan peserta didik di dunia kerja,” katanya melalui sambungan telepon.

Hadir dalam acara tersebut Ketua DPD HILLSI, Agus Susanto, Sekretaris DPC HIPKI Bantul Qunut Tri Isworo, Bendahara DPC HIPKI Bantul Aning Catur Riyanti. (*)