Dosen UAD Mengembangkan Proyek Kemanusiaan Merapi

Dosen UAD Mengembangkan Proyek Kemanusiaan Merapi

KORANBERNAS.ID,YOGYAKARTA -- Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan (PKM UAD) mengembangkan proyek kemanusiaan Pembelajaran Kolaboratif Kesiapsiagaan Bencana Erupsi Gunung Merapi bagi Sekolah di Kawasan Risiko Bencana (KRB) Merapi, Sleman, DIY. Proyek ini dilaksanakan di  sekolah-sekolah yang berada di KRB Merapi.

Program itu digagas Fariz Setyawan MPd (Ketua), Dholina Inang Pambudi M Pd (anggota 1), Dr Dody Hartanto MPd (anggota 2). Tim ini mendapatkan dana hibah dari Kemendikbudristek program penelitian Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan Pengabdian kepada Masyarakat Berbasis Hasil Penelitian dan Purwarupa PTS tahun anggaran 2021.

“Program ini juga dilatarbelakangi adanya peningkatan status Merapi dari waspada menjadi siaga level III sejak 5 November 2020. Tentu hal tersebut menjadi perhatian kita bersama, papar Dholina, Senin (27/12/2021).

Menurut dia, keberhasilan manajemen penanggulangan bencana sangat memerlukan kolaborasi dan sinergi pentahelix baik unsur pemerintah, masyarakat, akademisi, dunia usaha maupun media.

Sebagai wujud peran aktif akademisi dalam kegiatan manajemen penanggulangan bencana, tim PKM UAD melakukan berbagai kegiatan seperti koordinasi dan sosialisasi kepada sekolah di KRB, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Sleman dan perangkat desa setempat.

Menuru Dholina, proyek tersebut berawal dari program Pusat Studi Mitigasi dan Penanggulangan Bencana (PSMPB) UAD yang telah melakukan penelitian dan pengembangan Tas Siaga Bencana (TASINA) berbasis kearifan lokal Yogyakarta.

Tim melakukan hilirisasi penelitian tersebut melalui proses mendekatkan hasil riset dan inovasi kepada penggunanya. Sebab tidak semua masyarakat di akar rumput dapat mengakses jurnal terindeks, menterjemahkan hasil penelitian dan luaran dan secara fasih.

"Penelitian seyogianya tidak hanya berhenti pada pengembangan keilmuan dan publikasi saja, namun idealnya dapat dirasakan kemanfaatannya bagi masyarakat luas," tandasnya.

Fariz menambahkan pembekalan juga dilakukan kepada 50 mahasiswa UAD. Mahasiswa dilibatkan dalam kegiatan PKM ini pasca-tim melakukan koordinasi dan pembekalan kepada sekolah di KRB Merapi pada 20 Desember 2021.

Materi yang diberikan dalam pelatihan tersebut meliputi fikih kebencanaan, kesiapsiagaan bencana bagi sekolah di KRB Merapi pada masa pandemi Covid-19. Selain itu dilakukan pula simulasi sederhana erupsi gunung api dan mitigasinya.

"Pelatihan tersebut dibagi sesuai jenjang SD, SMP, SMA dan diikuti sebanyak 60 yang teridiri dari kepala sekolah, guru, dan karyawan serta tim siaga sekolah," ujarnya.

Salah seorang peserta pelatihan, Kepala SD Muhammadiyah Pakem, Rr Afit mengungkapkan pihaknya mendapat banyak ilmu baru dalam pelatihan tersebut. Apalagi mererka mendapatkan materi pelatihan fikih kebencanaan.

"Materi ini yang jarang didapatkan di mana memandang bencana bukan sebagai azab namun memandang bencana sebagai ujian sekaligus wujud kasih sayang Allah kepada hamba-Nya," ungkapnya.

Selain pelatihan kepada guru, tim dosen pengusung PKM dan mahasiswa UAD melakukan pembelajaran kolaboratif kesiapsiagaan bencana melalui bantuan alat peraga edukatif (APE) Erupsi Gunung Api dan TASINA kepada siswa-siswi SMA Muhammadiyah Pakem, Sleman, DIY padal 23 Desember 2021.

Tim PKM juga menyerahkan aset sebanyak 75 paket TASINA beserta isinya, dan lima APE Erupsi Gunung Api kepada sekolah mitra di kawasan risiko bencana Merapi. Fasilitas tersebut diharapkan dapat digunakan sesuai fungsinya guna mendukung pembelajaran kolaboratif kesiapsiagaan bencana di sekolah.

Hal ini penting karena pendidikan dan penyadaran tidak akan dapat menghentikan terjadinya bencana, namun pendidikan dan penyadaran akan dapat membantu mengurangi risiko bencana.

Siswi SMA Muhammadiyah Pakem, Fitri, mengaku bantuan tersebut mendukung Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah yang rawan bencana.

“Melalui pembelajaran kolaboratif kesiapsiagaan bencana menggunakaan APE dan TASINA kami mendapat pengalaman dan ilmu baru agar lebih siap siaga lagi," ungkapnya. (*)