Pergerakan Pemudik Tumbuh 31 Persen, Puan Optimis Jadi Obat Perekonomian

Pergerakan Pemudik Tumbuh 31 Persen, Puan Optimis Jadi Obat Perekonomian

KORANBERNAS.ID, JAKARTA— Berdasarkan Hasil Survei Online Potensi Pergerakan Orang Selama Masa Lebaran 2022 (Idul Fitri 1443 H) oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenhub, potensi pergerakan nasional adalah 31,6% atau sebanyak 85,5 juta orang akan bepergian ke luar kota pada masa Lebaran 2022.

Asal perjalanan terbanyak dari daerah Jawa Timur 17,1% atau 14,6 juta orang, Jabodetabek 16,4% atau 14,0 juta orang, Jawa Tengah 14,1% atau 12,1 juta orang, Jawa Barat 10,8% atau 9,2 juta orang, Sumatera Utara 4,7% atau 4,0 juta orang.

Berdasarkan pilihan moda, sebanyak 26,8% atau 22,9 juta orang memilih menggunakan mobil pribadi. 19,8% atau 16,9 juta orang memilih menggunakan sepeda motor. 16,5% atau 14,1 juta orang memilih menggunakan bus. 10,4% atau 8,9 juta orang memilih menggunakan pesawat.

Menurut Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah Redjalam, jumlah pemudik yang sedemikian besar akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi di daerah.

“Dengan jumlah yang diperkirakan akan lebih besar ketimbang 2019, apa yang akan terjadi di daerah-daerah?. Ekonomi rakyat di daerah itu akan sangat luar biasa. Para pemudik akan membawa uang. Pemudik akan meningkatkan demand yang luar biasa. Hotel, restoran, semua barang-barang kerajinan, barang-barang hasil produksi di daerah, itu akan terserap. Yang selama ini tidak ada pembelinya, ini akan ada pembelinya yang luar biasa,” kata Piter, melalui rilisnya, Rabu (27/4/2022) malam.

Melihat fenomena mudik lebaran ini, Ketua DPR RI Puan Maharani mengaku optimis akan mampu menggerakan perekonomian di daerah-daerah yang sejak pandemi Covid-19 terguncang. Namun ia juga menyoroti potensi kemacetan parah yang terjadi pada mudik Lebaran 2022. Ia mengingatkan agar pemerintah memfasilitasi masyarakat yang hendak mudik sebaik mungkin. Menurutnya, mudik Lebaran 2022 akan semakin mendorong pemulihan ekonomi dengan meningkatkan pariwisata daerah dan menggerakkan UMKM lokal.

Bank Indonesia memperkirakan, kebutuhan uang kartal pada periode Ramadan dan Lebaran sebesar Rp175,26 triliun. Jumlah itu meningkat 13,4% dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu yakni Rp154 triliun. Wilayah Jawa masih akan menjadi pusat peredaran uang selama periode Ramadan dan Lebaran. (*)