Perempuan Menjadi Penggerak Sosial di Masa Pandemi

Perempuan Menjadi Penggerak Sosial di Masa Pandemi

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Wakil Ketua Tim Penggerak (TP) PKK DIY, GKBRAyA Paku Alam, mengungkapkan pandemi Covid-19 saat ini telah menempatkan perempuan dalam situasi yang lebih rentan. Pandemi telah memperparah kerentanan ekonomi perempuan dan ketidaksetaraan gender, serta dapat mengancam upaya pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.

“Namun situasi yang serba sulit ini ternyata tidak menghentikan langkah-langkah perempuan Indonesia untuk hadir di garda terdepan. Perempuan Indonesia turun dan menjadi penggerak sosial dengan membangun kesadaran masyarakat di berbagai daerah,” kata Gusti Putri, panggilan GKBRAyA Paku Alam, dalam puncak acara peringatan Hari Ibu ke-92 Tahun 2020 DIY di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta, Rabu (23/12/2020).

Menyampaikan sambutan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Gusti Putri, berharap perempuan Indonesia juga telah mengambil peran yang sangat penting dalam memerangi Covid-19 dengan menjadi tenaga kesehatan, ilmuwan, peneliti dan yang terpenting adalah penjaga bagi keluarganya sendiri. Untuk itu, melalui peringatan Hari Ibu ke-92 tahun 2020 ini perempuan-perempuan Indonesia diharapkan sadar betapa berharga harga dirinya.

“Utamanya karena tidak pernah berhenti merawat perjuangan para perempuan Indonesia di masa lalu dalam gerak sekecil apapun, yang berarti melebihi apapun. Untuk itu, mari warnai peringatan Hari Ibu ini dengan peran kerja dan karya nyata dari Anda perempuan-perempuan Indonesia semua untuk Indonesia tercinta. Perempuan berdaya, Indonesia maju,” ujarnya.

Gusti Putri menambahkan, Hari Ibu merupakan hasil pergerakan perempuan Indonesia sejak 1928. Pergerakan perempuan Indonesia yang ditandai dengan digelarnya Kongres Perempuan pertama kala itu.

"Gerakan ini telah mengukuhkan semangat dan tekad perjuangan perempuan Indonesia dalam mengambil peran di setiap derap pembangunan Indonesia," paparnya.

Sementara Sekda DIY, Baskara Aji, mengungkapkan peringatan Hari Ibu diharapkan selalu bisa menjadi momen penting untuk mendorong semua pemangku kepentingan guna memberikan perhatian dan pengakuan akan pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai sektor pembangunan.

Membacakan sambutan Gubernur DIY, Aji menuturkan, perempuan Indonesia masa kini adalah perempuan yang harus sadar bahwa mereka mempunyai akses dan memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki untuk memperoleh sumber daya, seperti akses terhadap ekonomi, politik, sosial, dan sebagainya.

“Begitu juga pengasuhan dalam keluarga, peran dan tanggung jawab laki-laki maupun perempuan dalam pengasuhan anak, sama. Dan tidak hanya orang tua, dalam hal ini juga perlu didukung oleh semua pihak,” ujarnya. (*)