Perayaan Hari Raya Suci Nyepi Dibatasi 60 Orang
KORAN BERNAS, ID, KLATEN--Perayaan Hari Raya Suci Nyepi 1942 Saka/ Tahun 2020 di Kabupaten Klaten dilaksanakan di Komplek Candi Prambanan. Berbeda dengan perayaan tahun sebelumnya yang selalu ramai, tahun ini perayaan dilaksanakan terbatas guna mengantisipasi penyebaran Corona Virus Deseas (covid-19).
Ini dilakukan dengan mempertimbangkan Surat Pengurus Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat, PHDI Provinsi Jawa Tengah, Surat Imbauan Pembimas Hindu Kemenag Jawa Tengah dan Rapat Pleno Pengurus PHDI Kabupaten Klaten.
Karenanya, bagi umat yang tidak bisa mengikuti kegiatan bersama, agar tetap bersembahyang di rumah masing-masing.
Ketua PHDI Kabupaten Klaten I Gusti Gde Hendrata Wisnu menjelaskan terkait dengan hal tersebut, panitia membatasi peserta ritual hanya 60 orang. Terdiri dari manggala upacara, pinandita, sarati banten dan panitia yang ditunjuk.
“Tahun-tahun sebelumnya perayaan dilaksanakan skala nasional. Tapi tahun ini dilaksanakan untuk lingkup Klaten saja dan itupun hanya panitia,” kata Wisnu, Senin (23/3/2020).
Untuk kelancaran dan kenyamanan di lapangan, pihak panitia akan menerapkan aturan protokol. Seperti memeriksa suhu badan, menjaga jarak sosial radius satu meter dan menggunakan hand sanitizer. “Jika dalam pemeriksaan ada peserta yang diketahui suhu badannya di atas 37,5 derajat, tidak diizinkan masuk dan wajib diisolasi,” terangnya.
Wisnu mengakui perayaan Hari Raya Nyepi tahun ini memang dilematis. Pasalnya jumlah peserta dibatasi karena ancaman Virus Corona. Pembatasan jumlah peserta akan membuat peserta semakin khusuk sembahyang dan memdoakan pemerintah dan negara.
Ketua Panitia Perayaan Hari Raya Suci Nyepi 1942 Saka/2020, Suyamta menjelaskan, pihaknya selalu mengikuti instruksi dan protap yang telah ditetapkan PHDI.
Oleh karenanya, 60 tenda untuk peserta telah disiapkan dengan jarak aman radius satu meter.
Tidak hanya jumlah peserta yang dibatasi, durasi acara juga dipersingkat untuk sembahyang dan ritual saja. Ini berbeda dengan perayaan tahun lalu, yang diselenggarakan hingga berjam-jam.
“Tahun ini maksimal 2 jam saja,” katanya.
Pimpinan Candi Prambanan dan Ratu Boko, Haryono menjelaskan, sejak tanggal 20 Maret hingga 29 Maret, Candi Prambanan tutup operasional untuk mendukung perayaan Hari Raya Suci Nyepi 1942 Saka. (SM)