Pengunjuk Rasa Tolak Kenaikan Harga BBM Sempat Bertahan di DPRD Kebumen

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Ratusan pengunjuk rasa tergabung dalam Forum Kebumen Membara (Menolak naik bersama rakyat), Jumat (16/9/2022) sore, sempat bertahan di DPRD Kebumen.

Mereka menuntut pimpinan dewan menandatangani surat pernyataan menolak kenaikan harga BBM. Mereka bertahan di jalan di depan gedung DPRD, ketika tidak satu pun anggota DPRD lintas fraksi menandatangani surat pernyataan itu.

Surat pernyataan yang menyebutkan Pimpinan DPRD, tidak ditandatangani karena hasil konsultasi dengan pimpinan, anggota yang hadir tidak berhak menandatangani surat yang dibawa pengunjuk rasa.

Empat unsur Pimpinan DPRD Kebumen tidak terlihat menemui massa. Ketua DPRD Sarimun, Wakil Ketua Agung Prabowo, Fuad Wahyudi, Munawar Kholil, diwakili sejumlah anggota DPRD lintas fraksi.

Pengunjuk rasa juga mendatangi pendopo rumah dinas Bupati Kebumen.

Bupati Kebumen Arif Sugiyanto yang ikut naik ke mobil orasi, akan meneruskan aspirasi pengunjuk rasa. Karena kedudukannya sebagai bupati, Arif Sugiyanto tidak bisa menyatakan menolak kenaikan harga BBM.

Pengunjuk rasa bisa memahami sikap bupati, sehingga mereka tidak bertahan lama di depan pendopo rumah dinas bupati.

Pengunjuk rasa berasal dari unsur pekerja dan mahasiswa, serta beberapa awak angkutan umum pedesaan.

Pengamanan unjuk rasa yang dipimpin Kapolres Kebumen AKBP Burhanuddin melibatkan sejumlah satuan.

Jumlah personel dari Polres Kebumen, Kodim 0709 Kebumen, Satpol PP Kebumen, serta Brimob Polda Jateng di Bawah Kendali Operasi Polres Kebumen, jumlahnya diperkirakan lebih banyak dibandingkan pengunjuk rasa.

Burhanuddin mengingatkan kepada aparat pengamanan, agar bersikap humanis selama melakukan pengamanan. Tidak ada aparat yang membawa senjata api, selama pengamanan.

Aparat Polres Kebumen mengamankan seorang pemuda yang kedapatan membawa sebongkah batu seukuran genggaman orang dewasa. Lokasi pengamanan seratusan meter timur gedung DPRD Kebumen. (*)