Penggunaan Aset Digital Makin Luas

Penggunaan Aset Digital Makin Luas

KORANBERNAS.ID – Seiring pesatnya perkembangan teknologi informasi, aset digital juga tumbuh cepat. Masyarakat di negara-negara maju sudah terbiasa menggunakan aset digital untuk bertransaksi.

“Di Jepang, 60 persen masyarakat di sana sudah bertransaksi di merchant-merchant tertentu menggunakan bitcoin,” ujar Nurlaini Tolib S Sos, Minggu (22/9/2019), di Hom Premiere Timoho Yogyakarta.

Kepada wartawan usai menjadi narasumber Inacoin Business Opportunity, dia menyampaikan di negara-negara maju juga sudah ada ATM bitcoin.

“Inilah poin penting aset digital Inacoin. InsyaAllah ke depan bisa dikonversi juga dengan mata uang digital yang lain,” ujarnya.

Menurut dia, penggunaan aset digital semakin luas antara lain bisa digunakan untuk transaksi pembelian mobil serta keperluan ibadah.

“Yang sudah kami rasakan manfaatnya, beberapa aset dari kepemilikan Inacoin ini kami rencanakan untuk membangun masjid dan umrah. Insyaallah terealisasi tahun ini,” kata dia.

Selain itu, aset digital juga mudah disimpan tanpa dibayang-bayangi kekhawatiran.

“Kalau kita menyimpan emas batangan atau uang di rumah, kita kadang-kadang ketakutan. Membawa uang ke luar negeri juga dibatasi regulasi tidak boleh lebih dari Rp 100 juta,” paparnya.

Ke depan, aset digital Inacoin bisa digunakan transaksi antardunia kapan saja dan di mana saja dengan mudah.

Narasumber lainnya Drs Ir Agus Hery Sutopo,  menerangkan mengenai aset digital yang kenaikan nilainya dipengaruhi oleh hukum ekonomi suplai dan permintaan. (sol)