Pengelola Pusat Kuliner Gedung Mendoan Hanya Memungut Retribusi

Sudah tidak ada lagi gerobak. Semua steril biar lebih tertata.

Pengelola Pusat Kuliner Gedung Mendoan Hanya Memungut Retribusi
Pusat Kuliner Kapal Mendoan Kota Kebumen. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kebumen memastikan tidak memungut biaya ke pedagang yang akan menempati pusat kuliner di Kota Kebumen. Pengelola hanya memungut retribusi penggunaan tempat usaha.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kebumen, Haryono Wahyudi, menjelaskan sebanyak 160 pedagang kaki lima (PKL) yang sebelumnya menempati area Alun-alun Kebumen atau Alun-alun Pancasila pada Agustus tahun ini bakal menempati pusat kuliner Kebumen.

"Semua PKL yang menempati area alun-alun mendapat tempat di Kapal Mendoan dan para pedagang tidak perlu membayar untuk mendapatkan kios," kata Haryono Wahyudi, Jumat (2/8/2024).

Menurut dia, pedagang hanya membayar retribusi sesuai Perda Kabupaten Kebumen No 11 Tahun 2023 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

"Kita pastikan semua PKL bisa tertampung untuk menempati lapak baru di kapal mendoan jumlahnya ada sekitar 160," ujar Haryono.

Tahap akhir

Pemkab Kebumen telah meminta penyedia jasa untuk melakukan percepatan tahap akhir pengerjaan bangunan.

Seperti diketahui, ratusan PKL Alun-alun Kebumen kini direlokasi sementara karena ada proyek revitalisasi alun-alun. Sekarang mereka membuka lapak di beberapa titik. Antara lain sepanjang Jalan Soetoyo, Jalan Veteran dan Jalan HM Sarbini.

Bersamaan dengan revitalisasi alun-alun, pemkab juga sekaligus menata PKL dengan membuatkan satu bangunan agar penempatan PKL terpusat.

Haryono menjelaskan, konsep berjualan PKL akan dirancang layaknya food court. Artinya dalam satu bangunan terdiri berbagai lapak jualan yang menawarkan jenis kuliner bervariasi.

Pedagang akan menyodorkan berbagai pilihan makanan dan minuman cepat saji. "Sudah tidak ada lagi gerobak. Semua steril biar lebih tertata," kata Haryono seraya menambahkan penataan PKL alun-alun dibuat lebih modern.

Fasilitas lengkap

Disampaikan, pengelola akan menerapkan pembayaran dengan sistem digitalisasi melalui metode pembayaran nontunai. Selain itu, di lokasi juga akan tersedia fasilitas lengkap mulai dari toilet, listrik hingga wifi gratis.

"Hanya dapur kecil, meja dan kursi. Persis di food court. Tidak dibatasi, pembeli terserah mau duduk di mana," kata Haryono.

Selama proses penempatan, lanjut dia, PKL tidak dipungut biaya alias gratis. Setiap PKL yang terdaftar akan mendapat tempat sesuai ketentuan dan berdasarkan undian sehingga lebih transparan.

"Pedagang pagi dan malam bergantian. Sudah disepakati, mereka tinggal menempati saja," kata Haryono. (*)