Ribuan Warga dan Wisatawan Memanggil Jokowi dari Luar Pagar Gedung Agung

Meski tak membagikan sembako secara langsung, Jokowi memantau kegiatan tersebut dari taman.

Ribuan Warga dan Wisatawan Memanggil Jokowi dari Luar Pagar Gedung Agung
Jokowi melambaikan tangan ke warga yang mengantre pembagian sembako di Gedung Agung Yogyakarta. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Ribuan warga dan sejumlah wisatawan memadati kawasan Istana Negara atau Gedung Agung Yogyakarta, Jumat (24/05/2024) sore. Kerumunan itu bukan tanpa alasan. Mereka menunggu kehadiran Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tengah menginap di istana negara tersebut.

Jokowi keluar dari istana sekitar pukul 16:00. Mengenakan baju putih dan celana hitam, dia disambut antusias warga. Masyarakat yang memadati kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta itu pun mulai antre saat pintu gerbang Istana Kepresidenan dibuka.

Presiden ketujuh Indonesia itu terlihat hadir bersama cucu pertamanya, Jan Ethes. Sang cucu bermain sepeda dengan kerabatnya. Meski tak membagikan sembako secara langsung, Jokowi memantau kegiatan tersebut dari taman.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun melambaikan tangan dan tersenyum pada warga penerima bantuan sembako yang menyapanya. Warga yang mendapat sambutan tersebut pun antusias dan terus memanggilnya.

Lambaian tangan

Tak hanya warga, sejumlah wisatawan pun antusias memanggil nama Jokowi meski berada di luar pagar. Presiden yang mengetahui hal itu pun membalas lambaian tangan dari jauh.

"Ini kami pas wisata ke Jogja, malah kesempatan bisa melihat Pak Jokowi secara langsung meskipun jauh. Senang sekali bisa lihat presiden," ujar Dita, wisatawan asal Cirebon yang datang bersama keluarganya.

Di tengah antusiasme warga dan wisatawan, sejumlah penyandang disabilitas tunanetra justru harus menelan kekecewaan. Mereka yang tergabung dalam Komunitas "Jaya Music Community" telah mempersiapkan diri sejak siang untuk berfoto dengan Jokowi. Namun harapan itu pupus karena tidak mendapat kesempatan bertemu langsung.

"Alhamdulillah kami sangat bersyukur, semua yang membantu kami bertemu presiden. Cuma sayangnya kami tidak bisa bertemu langsung dengan beliau, sedikit kecewa," ungkap Ahya Rosidi, anggota komunitas tersebut.

Akhir jabatan

Rosidi yang merupakan penyanyi jalanan sejak 2005 itu mengaku bangga dengan kepemimpinan Jokowi. Dia menilai Jokowi membangun Indonesia dengan luar biasa, meskipun dirinya sebagai tunanetra tidak dapat melihat langsung.

Memasuki akhir masa jabatannya pada November 2024, Rosidi berharap pemerintah selanjutnya dapat lebih memperhatikan kaum difabel seperti tunanetra.

Kehadiran Jokowi di Yogyakarta selama beberapa hari ini menjadi penanda ketidakhadirannya pada pembukaan Rakernas V PDIP di Jakarta hingga 26 Mei 2024.

Bahkan, ketidakhadiran Jokowi dalam Rakernas PDIP kali ini menjadi kali pertama dalam sepuluh terakhir. (*)