Pendidikan Prebunking melalui Permainan untuk Lawan Hoaks

Pendidikan Prebunking melalui Permainan untuk Lawan Hoaks
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UNRIYO menerima Sertifikat Kolaborasi Prebunking Campaign. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN--Sarana Sosialisasi Anti Hoaks Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) Jogja dan Universitas Respati Yogyakarta (UNRIYO) menghadirkan pendidikan anti hoaks yang inovatif melalui “Prebunking Campaign”.

Acara yang berlangsung di Kampus UNRIYO pada Rabu, 11 Oktober 2023 ini menarik perhatian mahasiswa dan masyarakat dengan pendekatan yang tak biasa yaitu permainan.

Prebunking Campaign, yang dihadiri oleh 200 mahasiswa dari berbagai program studi, mengemas pesan penting tentang identifikasi hoaks dalam bentuk fun games.

Ini adalah upaya berani untuk mengajarkan keterampilan yang sangat dibutuhkan dalam era informasi digital, di mana hoaks dan informasi palsu dapat menyebar dengan cepat.

Dalam acara tersebut, MAFINDO menyediakan photobooth, board games fandom, serta ular tangga anti hoaks sebagai alat pembelajaran. Para peserta tidak hanya diajak bermain, tetapi juga diajarkan cara membedakan mana informasi hoaks dan mana yang fakta.

Dengan pendekatan yang interaktif dan menyenangkan, peserta mampu belajar dengan lebih mudah dan efektif. Mendekati pendidikan dengan cara yang unik ini mendapat pujian dari Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UNRIYO, Wahyu Rochdiyat.

“Kegiatan ini sangat menarik. Kami berharap kegiatan semacam ini dapat terus berlanjut dan diadakan lagi di UNRIYO. Ini mencerminkan dukungan universitas terhadap pendidikan literasi digital dan pencegahan penyebaran hoaks,” paparnya dalam keterangan tertulis Kamis (19/10/2023).

Salah satu peserta, Leni Sartikal, mahasiswi Prodi S1 Kebidanan UNRIYO, berbagi kesan positifnya. Ia mengatakan bahwa Prebunking Campaign memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan efektif.

“Saya merasa senang karena dapat belajar membedakan mana informasi hoaks atau fakta dari berbagai permainan dalam Prebunking Campaign,” ujarnya.

Inovasi pendidikan melalui permainan dalam Prebunking Campaign menjadi contoh nyata tentang bagaimana pendekatan kreatif dapat digunakan untuk melawan hoaks dan meningkatkan literasi digital di kalangan masyarakat. (*)