Pemuda Asal Papua Ini Lega Sudah Vaksin

Pemuda Asal Papua Ini Lega Sudah Vaksin

KORANBERNAS.ID, BANTUL--Badan Intelijen Negara (BIN) DIY menggelar kegiatan vaksinasi baik dosis 1, dosis 2 ataupun booster dengan jumlah sasaran 500 orang di Gereja Santo Paulus Pringgolayan Banguntapan Bantul, Kamis (21/7/2022).

Vaksin booster sendiri adalah vaksinasi Covid-19 setelah seseorang mendapat vaksinasi primer dosis lengkap yang ditujukan untuk mempertahankan tingkat kekebalan serta memperpanjang masa perlindungan.

Sejak pagi mereka yang akan mengikuti vaksinasi terlihat antre dengan tertib. Sebelum masuk aula tempat digelarnya vaksinasi, dilakukan cek suhu badan oleh petugas dan juga menggunakan hand sanitizer. Kemudian mengisi blangko, skrining kesehatan guna mengetahui apakah yang bersangkutan memungkinkan disuntik vaksin ataupun tidak.

“Iya ini saya sudah lega, ini vaksin saya kedua,”kata Yonan pemuda asal Papua di lokasi vaksinasi.

Dirinya mengaku vaksin sangat bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan. Sehingga mahasiswa di sebuah PTS di wilayah Gedung Kuning, Yogyakarta tersebut, memutuskan mengikuti vaksin.

Sementara Petrus Joko Sutrisno, Bidang Yanmas Gereja Santo Paulus Pringgolayan mengatakan, vaksin di tempat tersebut adalah yang kedua kalinya. Untuk pertama kali vaksin pernah digelar pada Februari yang silam.

“Vaksinasi ini buat umum, jadi bukan hanya untuk jemaat gereja saja,”kata Joko.

Hal ini sesuai prinsip yakni gereja “100 persen Katolik 100 persen Indonesia”. Ini artinya gereja juga berperan untuk bangsa ini, ajur ajer tugas pewartaan dan pengabdian bagi masyarakat.

“Jadi gereja tidak hanya sebatas untuk kegiatan peribadatan, namun kegiatan lain. Misalnya saat gempa NTT beberapa waktu silam, kita juga menyumbang 1 ton pakaian pantas pakai dan uang Rp 25 juta. Nah kalau sekarang, ada situasi Covid-19 kita ikut berperan dalam sukses vaksinasi yang dicanangkan pemerintah,” katanya.

Bukan hanya vaksinasi, di gereja dengan jumlah umat 3.500 orang dan terbagi dalam 29 lingkungan dan 5 wilayah tersebut juga senantiasa menerapkan protokol kesehatan (prokes). Dalam misa yang digelar tiga kali yakni Sabtu pukul 17.00 WIB, Minggu pukul 07.30 WIB dan 17.00 WIB, semua jemaat mengenakan masker. Mereka juga diberi jarak duduk saat kegiatan berlangsung. Tidak lupa diukur suhu tubuh dan mencuci tangan menggunakan sabun.

“Kami fasilitasi di seputaran gereja banyak tempat untuk mencuci tangan menggunakan sabun,” tambahnya.

Nugroho koordinator wilayah Bantul, BINDA DIY mengatakan, mereka memang gencar melakukan kegiatan vaksinasi dan bekerja sama dengan banyak pihak. Hal ini mengingat secara nasional ada varian baru Covid-19 misalnya BA 275 (centaurus). Dengan adanya vaksinasi akan meningkatkan daya tahan atau imunitas masyarakat termasuk menghadapi munculnya varian baru.

“Vaksinasi ini kita gencarkan sejak 15 Juni lalu dengan sasaran berpindah-pindah. Tujuannya agar merata di Bantul,”kata Nugroho.

Hingga saat ini, jumlah sasaran yang sudah divaksin oleh BINDA DIY di kisaran 10.000 hasil kerjasama dengan Dokpol Polres Bantul, Dinkes Bantul dan puskesmas. (*)