Pemkab Sleman Siapkan Tim Evakuasi Sampai Dusun
KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Menanggapi aktivitas vulkanik Gunung Merapi, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyatakan kondisi masih aman dan menghimbau masyarakat untuk tidak panik. Namun demikian perlu untuk hati-hati dan tetap waspada dalam menyikapi erupsi Gunung Merapi yang terjadi sejak Sabtu (11/3/2023) lalu.
Himbauan ini disampaikan Bupati Kustini saat menghadiri kegiatan Sosialisasi Informasi dan Rekam Data Administrasi Kependudukan (Sisir Adminduk) di Balai Kalurahan Pakembinangun, Senin (13/3/2023).
Menurut Kustini, aktivitas Gunung Merapi saat ini berbeda dengan kondisi pada tahun 2010. Kondisi Merapi saat ini mengalami peningkatan aktivitas vulkanik namun masih dalam status siaga, artinya aktivitas vulkanik yang tinggi tapi masih dalam radius zona yang direkomendasikan.
"Kondisi masih aman, masyarakat tidak perlu panik dan belum saatnya dievakuasi, hanya bersiap-siap bila terjadi kenaikan eskalasi bahaya yang ditandai dengan semakin jauhnya luncuran awan panas melewati zona yang direkomendasikan," jelas Kustini.
Selain itu, Kustini juga memerintahkan BPBD Sleman menyiapkan tim evakuasi sampai pada tingkat RT, RW, dusun dan kalurahan.
Menanggapi pernyataan tersebut, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Makwan, menjelaskan pihaknya telah menyiapkan tim evakuasi beserta armada mandiri maupun armada pendukung yang disiapkan Pemkab Sleman.
"Selain menyiapkan tim evakuasi dan armada, BPBD Sleman juga telah menyiapkan jalur evakuasi, rambu-rambu evakuasi, dan menyiapkan barak pengungsian," jelas Makwan.
Kemudian, sebagai persiapan apabila kondisi sudah sangat kritis dan dinilai membahayakan masyarakat, akan dibunyikan tanda peringatan berupa bunyi sirine.
Tanda peringatan ini telah disiapkan di 36 titik yang tersebar di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III yang dekat dengan permukiman warga dan dilengkapi petugas Early Warning System (EWS).
"Kami sampaikan bahwa saat ini belum perlu dilakukan evakuasi, namun jika kondisi sudah mengkhawatirkan dan membahayakan, tahapan yang akan dilakukan yaitu mengumpulkan masyarakat di titik kumpul yang telah disepakati bersama. Kemudian masyarakat akan dipandu tim evakuasi menuju tempat pengungsian," jelas Makwan.
Makwan menyatakan BPBD Kabupaten Sleman telah menyiapkan 32 barak pengungsian di tiga Kapanewon yaitu Turi, Cangkringan dan Pakem dan tersebar di tujuh Kalurahan. (*)