Pemilos sebagai Sarana Belajar Demokrasi Diluncurkan di Bantul
Pemilihan Ketua OSIS tidak sekadar seremonial tetapi di dalamnya ada banyak hal.
KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Bupati Bantul Abdul Halim Muslih meluncurkan Pemilihan Ketua OSIS (Pemilos) serentak, Senin (2/9/2024). Secara simbolis peluncuran dilaksanakan di SMA Negeri 1 Bantul.
Tampak hadir Ketua KPU Bantul Joko Santosa MHI, Komisioner KPU Bantul Divisi Hukum dan Pengawasan, Imron Hidayatullah S Hum, Komisioner KPU Bantul Divisi Perencanaan, Data dan Informasi, Arya Syailendra S Pt serta Kepala SMAN 1 Bantul, Ngadiya MM.
Hadir pula Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Hermawan Setiaji SIP MH, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bantul, Bobot Ariffi' Aidin ST MT, Kepala Balai Pendidikan Menengah Kabupaten Bantul, Ismunardi S Pd MM, Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Bantul, Retno Yuli Astuti MM dan ratusan siswa.
Pemilos, kata bupati, yang diikuti siswa tingkat SMA, SMK /SMP, MTs se-Kabupaten Bantul merupakan hasil kerja sama antara KPU Bantul dengan Disdikpora dan pihak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih saat launching Pemilos di SMAN 1 Bantul. (istimewa)
"Saya bersyukur Pemilos bisa dilaksanakan setiap tahun. Ini merupakan sebuah proses pembelajaran demokrasi bagi para siswa," kata bupati.
Menurut dia, Indonesia adalah negara republik yang menerapkan prinsip demokrasi. Artinya seluruh rakyat yang sudah memenuhi syarat yaitu berumur 17 tahun atau yang sudah menikah diberikan hak memberikan suaranya di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Dengan Pemilos, lanjut dia, siswa akan mengetahui seperti apakah proses pembelajaran demokrasi, mulai tahapan yang dilakukan hingga proses pemungutan suara dan setelahnya. Termasuk para calon ketua OSIS juga harus menyampaikan visi dan misi mereka saat kampanye di sekolah.
"Memilih pemimpin harus mengetahui visi, misi supaya tidak seperti pepatah ibarat membeli kucing dalam karung. Perhatikan juga rekam jejak atau latar belakang," katanya.
Banyak hal
Sedangkan Joko Santosa mengatakan pemilihan Ketua OSIS tidak sekadar kegiatan seremonial tetapi di dalamnya ada banyak hal bermanfaat untuk para siswa terkait pentingnya demokrasi.
"Ini adalah sebuah pendidikan politik bagi para siswa. Kita adalah negara demokrasi dan kita juga menyampaikan ancaman-ancaman bagi negara demokrasi, termasuk yang merusak demokrasi apa saja kita sampaikan kepada adik-adik sejak dini. Harapan kami Pemilos adalah investasi ke depan untuk perbaikan pemilu dan demokrasi di Indonesia," ujarnya.
Kepala SMAN 1 Bantul Ngadiya S Pd MM mengatakan dengan Pemilos, sekolah berharap bisa menjadi pemilih atau peserta pemilu atau panitia yang bertanggung jawab. Pemilos merupakan proses pembelajaran dan bagus. (*)