Pembatasan Mobilitas Masyarakat Tak Efektif, Pemda DIY Maksimalkan Vaksinasi
KORANBERNAS ID, YOGYAKARTA -- Daerah Istimewa Yogyakarta menerima efek panjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Saat daerah lain sudah mulai menurunkan PPKM ke level 3, DIY sejak 21 Juli 2021 terus memperpanjang PPKM level 4 hingga 30 Agustus 2021 mendatang.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, menyebut kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat selama PPKM, terutama di tingkat RW/RW, hingga kini belum berjalan optimal. Meski mobilitas di ruang publik berkurang cukup besar, kondisi serupa nyatanya tidak terjadi di tingkat RT/RW meski pandemi sudah berjalan setahun lebih sejak Maret 2020 lalu.
Masih banyak masyarakat yang berkerumun di lingkungan terdekat. Alih-alih pengurangan mobilitas di RT/RW terjadi, justru mengalami kenaikan hingga sekitar 16 persen.
"Masyarakat disuruh pakai masker wae ngrekoso (susah-red), apalagi suruh mengurangi mobilitas. Di waktu siang [mobilitas] turun 40 persen kalau kita lihat di google dan facebook dan sebagainya. Tapi begitu di pemukiman, plus 16 [persen]," ungkap Ngersa Dalem di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Kamis (26/08/2021).
"Mestinya kan [mobilitas] harus zero [persen]. Berarti isih nonggo [ke tetangga] atau ke gardu [siskamling] ngobrol. Sedangkan penularan [covid-19] itu sudah di level RT/RW," katanya.
Oleh sebab itu, Pemda DIY terus melakukan percepatan vaksinasi di tingkat RT/RW. Kebijakan ini diberlakukan agar provinsi ini bisa segera turun level PPKM dari level 4 ke level 3.
Percepatan vaksinasi ini dilakukan agar penurunan kasus Covid-19 di DIY terjadi secara konsisten. Dengan demikian pandemi benar-benar hilang di DIY. Sultan tak mempersoalkan jika cakupan vaksinasi di DIY baru dosis pertama. Sebab pasca divaksin untuk dosis pertama, imun tubuh terhadap virus tersebut sudah terbentuk.
Percepatan vaksinasi ditargetkan dapat dilakukan sekitar 20 ribu orang perhari. Jumlah ini meningkat dari sebelumnya sebanyak 12 ribu orang per hari. Dengan adanya percepatan tersebut maka akhir Oktober hingga awal November 2021 mendatang, sekitar 2,8 juta penduduk DIY sudah mendapatkan vaksinasi, paling tidak untuk dosis pertama.
"Ya sekarang tidak ada pilihan, [pandemi] sudah setahun lebih. Siapa yang tidak tahu kalau [wajib] pakai masker. Yang terbaik ya wis vaksinasi dihabiskan saja, meski baru vaksin pertama," ungkapnya.
Sultan menambahkan, Pemda belum akan membuka kawasan wisata sebelum target vaksinasi tercapai. Begitu pula Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang belum akan dilaksanakan jika vaksinasi bagi pelajar belum selesai.
"Kalau gurunya sudah divaksin tapi muridnya belum, kan risiko. Itu risiko terlalu besar. Nanti kalau [kasus Covid-19] kembali naik, kita akan susah [menurunkan]. Jangan sampai kayak di luar. Dikasih kebebasan sedikit akhirnya malah lockdown. Nanti masyarakat soyo rekasa (semakin kesulitan-red). Lebih baik kita sabar, prihatin sebentar," tutupnya. (*)