Menunda Vaksinasi Hanya karena Mengejar Merek, Terlalu Berisiko

Menunda Vaksinasi Hanya karena Mengejar Merek, Terlalu Berisiko

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA — Evaluasi efektivitas vaksin Covid-19 yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI membuktikan, bahwa vaksin mampu menurunkan risiko terinfeksi Covid-19 serta mengurangi perawatan dan kematian bagi tenaga kesehatan.

Studi ini dilakukan terhadap 71.455 tenaga kesehatan di DKI Jakarta, meliputi perawat, bidan, dokter, teknisi dan tenaga umum lainnya, sepanjang periode Januari-Juni 2021. Pengamatan dilakukan terhadap kasus konfirmasi positif Covid-19, perawatan dan kematian karena Covid-19, pada tiga kelompok tenaga kesehatan. Mereka adalah yang mendapatkan vaksinasi dosis pertama, vaksinasi lengkap (dosis kedua) dan yang belum divaksinasi.

“Hasilnya itu tadi, bahwa vaksin mampu menurunkan risiko terinfeksi Covid-19. Juga mengurangi perawatan dan kematian,” kata Johnny G Plate, Menteri Komunikasi dan Informatika, Kamis (26/8/2021).

Dalam rilisnya, Johnny mengatakan, berbagai merek vaksin Covid-19 yang ada di Indonesia, mulai vaksin CoronaVac hingga Moderna dan Pfizer, dipastikan aman dan berkhasiat untuk masyarakat. Pemerintah juga memastikan akan selalu mengawasi proses vaksinasi di seluruh Indonesia.

“Semua vaksin yang saat ini ada di Indonesia sudah melalui kajian dari BPOM dan sudah mendapatkan Persetujuan Penggunaan Dalam Kondisi Darurat serta selalu dilakukan pengawasan,” ujarnya.

Saat ini terdapat enam merek vaksin yang tersedia di Indonesia, yaitu vaksin CoronaVac (vaksin jadi dari Sinovac), Vaksin Covid-19 (vaksin hasil olahan Bio Farma dengan bahan baku dari Sinovac), vaksin Astrazeneca, vaksin Moderna, vaksin Sinopharm, dan vaksin Pfizer. Semua vaksin ini dipastikan aman untuk masyarakat.

Oleh karena itu, Johnny meminta masyarakat tidak perlu berbondong-bondong mencari merek vaksin tertentu. Menunda vaksinasi hanya karena merek, akan membahayakan diri dan orang lain karena risiko sakit berat bila terkena Covid-19 akan semakin tinggi.

“Segera vaksin sebelum terlambat dan selalu disiplin protokol kesehatan. Virus Covid-19 adalah ancaman yang nyata dan ada di mana saja. Vaksinasi penting untuk membuat diri kita terlindungi dan mengurangi risiko sakit berat apabila kelak terpapar Covid-19,” tegasnya.

Dikebut

Di Sleman, vaksinasi Covid-19 terus dikebut. Hingga September nanti, Pemkab menargetkan prosentase vaksinasi sudah mencapai 80 persen. Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, mengatakan saat ini vaksinasi di Sleman terus dimaksimalkan untuk memperlambat dan mengurangi penyebaran Covid-19.

“Kita optimistis target akan tercapai. Kami berharap dukungan masyarakat agar vaksinasi ini sukses,” kata Danang.

Untuk mengejar target, Pemkab Sleman memperluas kerja sama dengan berbagai pihak untuk menjangkau segenap lapisan masyarakat.

Sebelumnya, Tim Pendamping Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Pusat melakukan peninjauan lapangan penanganan Covid-19 secara langsung di Kabupaten Sleman. Peninjauan dilakukan di Pasar Sleman Unit I dan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sleman pekan lalu.

Ichsan Syarifudin selaku ketua tim menjelaskan, peninjauan ini untuk melihat bagaimana masyarakat dan Pemerintah Daerah Sleman dalam menangani Covid–19. Dalam peninjauan ini tim Satgas Covid-19 Pusat menekankan masyarakat untuk tetap menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) dengan selalu menerapkan 5M.

“Sleman menjadi salah satu wilayah dengan kasus Covid-19 yang tinggi, namun saya yakin jika selalu mematuhi prokes serta dukungan dari pemerintah daerah dalam percepatan vaksinasi, maka lambat laun akan menuju tren positif,” ujarnya.

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, menjelaskan saat ini Pemkab Sleman terus memaksimalkan Testing, Tracing dan Treatment (3T) dalam penanganan kasus positif Covid-19. Sosialisasi dalam upaya pencegahan juga terus digalakkan untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat membantu pemerintah dalam memutus rantai penyebaan Covid-19.

“Pemkab Sleman juga memaksimalkan pemanfaatan Isoter. Ini sesuai arahan Kapolri dan Panglima TNI. Pemerintah terus bersinergi bersama masyarakat, TNI/Polri dalam memutus rantai penyebaran Covid-19,” kata Kustini. (*)