Pelaksana Proyek Tol Jogja – Solo Diharapkan Perbaiki Jalan yang Rusak

Pelaksana Proyek Tol Jogja – Solo Diharapkan Perbaiki Jalan yang Rusak
Antrian truk di lokasi tambang tanah Desa Kebon Kecamatan Bayat untuk mengisi muatan. (masal gurusinga/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, KLATEN -- Sejumlah jalan milik Pemkab Klaten mengalami kerusakan cukup parah akibat dilalui truk pengangkut material proyek jalan tol Jogja-Solo.

Terkait dengan hal itu, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU PR) setempat berharap pelaksana proyek pembangunan jalan tol Jogja-Solo yakni PT Adhi Karya segera memperbaiki kerusakan yang terjadi.

Perbaikan terhadap jalan-jalan yang rusak tidak asal diperbaiki begitu saja, namun diharapkan sesuai kualitas yang dibangun DPU PR.

"Harapan kami perbaikan jalan yang rusak juga sesuai kualitas kami. Alhamdulillah, kemarin ada yang sudah diperbaiki," kata Harjaka, Kepala Bidang Bina Marga DPU PR Kabupaten Klaten, Rabu (17/5/2023).

Jalan kabupaten yang rusak parah akibat dilalui truk pengangkut material proyek jalan tol Jogja-Solo di antaranya jalan Trucuk-Kalikebo, jalan Tulung-Pasar Cokro Kembang, jalan Bayat-Wedi, jalan depan RSI-Drono-Candirejo Ngawen, jalan Senden Ngawen-Sekarsuli, jalan Penggung-Karanganom.

Selain itu, ada juga jalan kabupaten yang baru selesai diperbaiki namun sudah rusak lagi, seperti jalan Rinjani Gayamprit-Karanglo Klaten Selatan. Tidak menutup kemungkinan beberapa jalan lain terancam rusak karena mobilitas truk yang cukup tinggi dan tidak melalui jalur yang disepakati.

Mobilitas truk pengangkut material proyek jalan tol Jogja-Solo yang sangat tinggi yakni di jalan Tulung-Daleman-Pasar Cokro Kembang-berakhir di lokasi proyek jalan tol di Desa Keprabon Kecamatan Polanharjo dan di jalan Trucuk-Kalikebo-Wiro-lokasi penambangan tanah di Desa Kebon Kecamatan Bayat.

Truk penuh muatan tanah yang tidak ditutupi terpal. (masal gurusinga/koranbernas.id)

Jika di jalan Tulung-Daleman-Pasar Cokro Kembang-finish lokasi proyek jalan tol di Desa Keprabon Kecamatan Polanharjo khusus truk-truk pengangkut material dari Boyolali, maka jalan Trucuk-Kalikebo-Wiro-Kebon Bayat khusus untuk truk yang mengisi muatan tanah urug.

Namun truk yang mengisi muatan di Kebon Bayat pada umumnya melewati jalan Cawas-Sajen-Trucuk-Jatipuro-Ngaran Mlese. Hanya beberapa armada saja yang memilih kembali lewat jalur Wiro-Kalikebo-Trucuk.

Dan yang dikeluhkan banyak pihak yakni truk yang penuh muatan tanah tidak ditutup terpal. Akibatnya banyak muatan yang berjatuhan dan mengganggu warga sekitar maupun pengguna jalan lainnya.

"Seringkali muatannya berjatuhan karena ditiup angin atau terkena ranting pepohonan yang ada di pinggir jalan. Namanya tanah ya klilipen," terang Suranto, warga Desa Kalikebo Kecamatan Trucuk. (*)