Pedagang Tinggalkan Lokasi Berjualan di Pasar Puluhwatu

Pedagang Tinggalkan Lokasi Berjualan di Pasar Puluhwatu

KORANBERNAS.ID, KLATEN--Pasar Puluhwatu di Desa Demakijo, Kecamatan Karangnongko Kabupaten Klaten, merupakan pasar milik pemkab yang lokasinya sangat strategis di pinggir Jalan Jatinom-Karangnongko. Bangunan pasar tergolong masih baru, karena dibangun beberapa tahun lalu.

Ironisnya, meski bangunan baru, banyak pedagang yang enggan berjualan dan menempati los mereka di pasar tersebut.

Padahal, ketika selesai dibangun dan pedagang kembali menempati bangunan tersebut, telah disepakati akan menempati zonanya masing-masing.

Seperti pedagang daging yang ditempatkan di los daging di sisi timur pasar, pakaian di los pakaian dan lain sebagainya.

Namun kenyataan di lapangan, belum genap setahun menempati para pedagang daging justru ramai-ramai meninggalkan tempat berjualan mereka dan pindah berjualan ke tempat lain.

Usut punya usut, para pedagang daging memilih berjualan di tempat lain karena kondisi los daging yang menurut mereka tidak layak untuk berjualan.

“Awal mula dibangun sekitaran tahun 2013, tidak ada ventilasi udara. Dan ukuran los juga sangat sempit. Pokoknya tidak nyaman untuk berjualan karena tidak layak,” kata Nuryanti, pedagang daging Pasar Puluhwatu.

Karena kondisi itulah, dia memilih meninggalkan los dan berjualan di tempat lain. Langkah Nuryanti itu ternyata disusul para pedagang daging lainnya.

Sejak pedagang meninggalkan los daging itulah, muncul gagasan dari jajaran Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Disdagkop UKM), untuk merombak los daging menjadi los terbuka, agar ada sirkulasi udara. Namun setelah los dirombak, pedagang daging tetap enggan menempati los daging.

Kini, sepeninggal pedagang, kondisi los daging semakin memprihatinkan. Bahkan di salah satu tempat justru dimanfaatkan untuk menyimpan tumpukan tong sampah.

Kepala Unit Pasar Puluhwatu Suroso membenarkan, pedagang daging enggan berjualan di los daging meski telah dirombak.

Senada dikemukakan Kepala Bidang Pengelolaan Pasar Disdagkop UKM, Didik Sudiarto.

“Dulu pedagang daging sudah ditempatkan di los daging. Tapi mereka pada jualan bukan di los daging,” ujar Didik. (SM)