Pay Changer, Crypto Currency Asal Ukraina Jajaki Pasar Indonesia

Pay Changer, Crypto Currency Asal Ukraina Jajaki Pasar Indonesia

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Di tengah perang yang masih berkecamuk antara Rusia dan Ukraina, crypto currency asal Ukraina, mencoba menjajaki pasar di Indonesia. Langkah bisnis mereka diawali dengan mengumpulkan ratusan calon member di Yogyakarta.

CEO of Pay Changer, Serhii Moskalenko, mengatakan pihaknya melihat potensi pasar mata uang digital di Indonesia sangat besar. Seiring dengan makin teredukasinya masyarakat tentang investasi crypto currency, Pay Changer berharap bisa mengambil peran di Indonesia dari Yogyakarta.

“Kami mengumpulkan sekitar 200 calon member dari berbagai kota di Indonesia. Kami ingin memperkuat komunitas di Indonesia,” kata Serhii kepada jurnalis di The Rich Jogja Hotel, Jalan Magelang, Sleman, Minggu (22/1/2023).

Disebutkan, Pay Changer saat ini berkantor pusat di Dubai. Selain negara-negara kawasan Timur Tengah, platform bisnis ini juga sudah merambah ke Eropa, Eropa Timur, Hongkong dan China.

Di Dubai, kripto ini sudah menjadi alat pembayaran, lantaran komunitasnya yang besar sehingga banyak merchant yang sudah menerimanya sebagai alat pembayaran.

Sedangkan di Indonesia, perizinan dari kripto ini baru dalam proses. Namun Pay Changer sudah mengantongi sertifikat dari Jerman, sebagai pengakuan terhadap kripto ini.

Didampingi CTO Pay Changer, Kamil Mondo dari Kazakhstan serta Sri Rahayu Widyaningsih dari Pay Changer Indonesia, dalam kesempatan itu Serhii berharap kripto yang dia tawarkan bisa menjadi salah satu alternatif investasi khususnya untuk kaum milenial di Indonesia.

Dia juga merasa optimistis Pay Changer mampu menciptakan sejarah besar yang akan dimulai di Indonesia. Apalagi, sebut dia, di Indonesia ada banyak terdapat usaha kecil dan menengah (UKM), dengan adanya Pay Changer usaha-usaha tersebut bisa menjadi berkembang lebih besar.

“Saat ini nilai koin kami masih Rp 300. Tapi saya optimistis, ke depan akan terus meningkat. Secara global kami hanya memproduksi 300 ribu koin. Dan posisi sekarang, yang sudah di tangan member baru sekitar 100 ribuan. Kami akan batasi produksinya, untuk menjaga kripto kami ini makin bernilai dan memberikam keuntungan bagi member,” tandasnya. (*)