Sepuluh Wakil DIY Siap Bertarung di DSC|X
KORANBERNAS.ID -- Sebanyak 10 peserta asal DIY terpilih dalam kompetisi kewirausahaan Diplomat Success Challenge (DSC|X) ke-10 tahun 2019. Mereka akan mewakili kota ini untuk masuk ke seleksi regional event yang digagas oleh Wismilak Foundation tersebut bersama peserta dari Surabaya.
Kesepuluh peserta yang lolos Regional Selection di Surabaya adalah Tama Lobster, REXIC, PARERA, Kirinyuh Center, Digital Lontar Nusantara, Weedo.id, IniTempe, Kuy.id, Apel Celup, dan Letsplay.id.
Sedangkan 10 peserta yang lolos Regional Selection di Yogyakarta adalah Sweet Sundae, LaRisso, SPD Speedometer, Kerang Sang Raja, Astrobike, Hollicious, Bear Wang Apparel, Tekat Indonesia, Beehive Agriculture, dan Asdosku.
Andina Paramitha selaku juri DSC|X untuk Regional Selection Surabaya, Rabu (18/9/2019) mengungkapkan semua proposal peserta tergolong bagus.
“Mereka sangat antusias dengan menjelaskan ide-idenya secara detail mulai dari menjelaskan suatu problem beserta solusinya hanya dengan waktu 5 menit,” katanya.
Menurut CEO Ngalup.co. tersebut, proposal Tama Lobster dan REXIC sangat menarik. Tama Lobster ingin mengembangkan satu lahan besar untuk lebih banyak membudidayakan lobster karena tingginya permintaan, salah satunya dari Tiongkok. Mereka juga bermitra dengan beberapa pembudidaya lobster lainnya.
Sementara, REXIC mengumpulkan sampah-sampah organik dari hotel, rumah makan, dan lain-lain untuk diolah dan ditata secara vertikal, sehingga menghasilkan ulet. “Ulet-ulet tersebut dibudidayakan sebagai pangan ikan lele,” ujarnya.
Secara terpisah, Agra Locita selaku juri DSC|X untuk Regional Selection Yogyakarta, mengatakan, acaranya seru dan menarik karena peserta antusias menunggu sampai pengumuman 10 peserta terbaik. Menurut Agra yang sehari-hari bekerja sebagai manajer Dagadu Djokdja, salah satu peserta yang menarik dari 10 peserta terbaik adalah SPD Speedometer. Sebab, belum banyak yang membuat dan mereka sudah punya teknologinya.
“Punya prospek untuk bisa di-follow up oleh Astra,” tutur dia.
Selain itu, ada peserta yang menciptakan drone untuk pertanian. Mereka berasal dari Solo, namun lama kuliah di luar negeri. Mereka anak LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) yang mendapatkan beasiswa dan kembali ke Indonesia membawa teknologi.
“Ada lagi ide, yaitu Asdosku, mereka membuat platform untuk mahasiswa yang ingin mendapatkan side job untuk membantu dosennya,” ujarnya.
Agung Nugroho yang juga juri DSC|X untuk Regional Selection Yogyakarta, menambahkan, DSC tahun ini sangat menarik karena peserta yang berpartisipasi memiliki ide-ide yang luar biasa.
"Salah satunya Astrobike, mereka dapat membuat sepeda listrik berbasis smartphone dan dapat mengubah sepeda konvensional menjadi sepeda listrik melalui astrobike kits yang kedepannya tidak hanya dapat digunakan untuk sepeda saja," jelasnya.
Sementara itu, untuk selanjutnya, DSC|X akan menggelar Regional Selection di Semarang pada 21 September 2019, di Jakarta pada 26 September 2019, dan di Bandung pada 1 Oktober 2019.
Setelah itu, 100 proposal terbaik akan kembali diuji di babak National Selection di Jakarta dan Surabaya pada awal hingga pertengahan Oktober 2019. Sebanyak 20 finalis yang dihasilkan dari babak tersebut berhak maju dan mempersiapkan dirinya di ajang Incubation Session.
Incubation Session adalah fase pembekalan pengetahuan dan pendalaman kepada peserta yang lolos National Selection. Sesuai rencana, Incubation Session akan berlangsung di Jakarta pada akhir Oktober 2019, sebelum tampil di Final Day yang akan digelar di De Tjolomadoe, Karanganyar, Jawa Tengah, pada 16-17 November 2019.(*/yve)