Ingin Jajan? UMKM Jetis Tempatnya

Ingin Jajan? UMKM Jetis Tempatnya

KORANBERNAS.ID, KLATEN--Desa Jetis Kecamatan Klaten Selatan Kabupaten Klaten, dikenal sebagai sentra tahu bakso. Panganan ini beredar luas di pasar, pedagang mie ayam dan bakso. Selain tahu bakso, masih banyak produk lain yang dihasilkan warga Jetis. Mulai dari makanan, jajanan ringan, telur asin dan lain sebagainya.

Melihat banyaknya potensi itu, muncullah pemikiran bagaimana mengangkat potensi tersebut dengan mengedepankan asas pemberdayaan, khususnya kaum perempuan.

Kepala Desa Jetis, Mulyatno SH mengatakan kaum perempuan biasanya bekerja lebih teliti, cermat dan dengan perasaan. Karenanya, kaum perempuan Desa Jetis diberdayakan mengelola dan memasarkan produk UMKM.

Selain itu, Desa Jetis juga salah satu Desa Damai Wahid Foundation. Desa tersebut berlabel damai, salah satunya karena pemberdayaan perempuan dalam semua aspek, diantaranya pembangunan, perekonomian dan politik.

Desa yang sudah damai dan kegotongroyongan warga yang tinggi menjadi satu modal bagi sebuah desa agar ke depannya bisa mandiri. Dan kini, bagaimana mensejahterakan warga melalui pemberdayaan dengan memanfaatkan potesi yang dimiliki.

Didasari pemikiran itu, Pemerintah Desa Jetis bekerjasama dengan Wahid Foundation memberdayakan kaum perempuan di desa tersebut. Akhirnya dibangunlah showroom tempat usaha yang lokasinya strategis di pinggir Jalan Raya Jogja-Solo tepatnya di samping Kantor Camat Klaten Selatan.

Pekan lalu, showroom UMKM tersebut telah diresmikan. Laiknya showroom pada umumnya, fasilitas ini diisi dengan produk-produk lokal.

“Semua warga yang punya usaha bisa disetor dan dipajang di sini. Nanti petugas yang akan memasarkan,” kata Pengurus showroom UMKM Desa Jetis Tri Winarsih dan Eni Winarsih.

Kedua pengurus UMKM tersebut menambahkan, total pengurus showroom UMKM ada 10 orang. Dan setiap hari mereka bekerja dengan shift. Jadwal dari jam 05:30 WIB hingga jam 08:00 WIB dengan tugas membuka showroom dan mencatat produk-produk yang disetorkan.

“Semua produk kami catat dan administrasikan. Setelah semuanya selesai giliran kami di shift dua yang jaga,” ujar mereka kepada koranbernas.id.

Karena produk yang disetorkan oleh UMKM banyak jenisnya dan umumnya langsung dikonsumsi, maka produk itu harus benar-benar higienis dan bersih. Seperti kue sus coklat, tape ketan, bolu kering, kue lapis, puding agar, agar-agar, telur asin, tahu isi, nasi welut dan lain sebagainya.

Tempat strategis dan harga sangat terjangkau membuat showroom ini mulai dikenal orang. Terbukti, meski baru seminggu dibuka namun pelanggan terus berdatangan. Tidak sedikit produk langsung habis terjual akibat banyaknya pembeli.

“Yang belanja tidak hanya warga Jetis. Warga desa lainpun ke sini. Tentunya ada yang pernah jajan kesini terus cerita ke teman-teman atau tetangganya sehingga pada tahu,” terang Eni Winarsih dan Tri Winarsih.

Dorongan pemeritah Desa Jetis membuat pengurus showroom UMKM lebih semangat. Meski dimasa pandemi Covid-19 mereka tetap beraktivitas dengan mematuhi prorokol kesehatan. (*)