Pasien Positif Covid-19 di Purworejo Bertambah 6 orang, Total Menjadi 23 Orang

Pasien Positif Covid-19 di Purworejo Bertambah 6 orang, Total Menjadi 23 Orang

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Enam hasil tes swab warga Purworejo yang keluar hari ini, Sabtu (25/4/2020), semuanya dinyatakan positif terpapar virus Corona (Cofid-19). Mereka terdiri dari warga Purwodadi 3 orang, Kaligesing 1 orang, Loano 1 orang, dan Purworejo 1 orang.

Dari enam orang yang dinyatakan positif Covid-19 tersebut, lima orang berasal dari klaster Gowa, dan yang satu orang merupakan menantu warga Loano yang meninggal di Banyumas saat perjalanan dari Jakarta.

Informasi tersebut disampaikain dr Darus selaku juru bicara Pemerintah Kabupaten Purworejo dalam penanganan Covid-19, Sabtu (25/4/2020).

Menurut dr Darus, keenam orang tersebut merupakan warga yang positif rapid test dan sudah diisolasi di RSUD RAA Tjokronegoro. Namun yang dua orang sudah dibawa ke RSUD Dr Tjitrowardojo karena memiliki penyakit penyerta. Saat ini sudah ada 22 orang yang diisolasi di RSUD RAA Tjokronegoro, termasuk 4 yang swabnya positif.

“Dengan demikian dari total positif Covid-19 sejumlah 23 orang, 16 diantaranya berasal dari klaster Gowa. Sehingga, sekali lagi kami menghimbau, warga yang pernah ikut ke Gowa dan belum teridentifikasi, diharapkan segera melapor dan memeriksakan diri,” harapnya.

Berdasarkan daerah sebarannya, positif Covid-19 di Kabupaten Purworejo ada di Kecamatan Purwodadi 5 orang, Kecamatan Purworejo dan Kecamatan Bayan masing-masing 4 orang, Kecamatan Grabag 2 orang, Kecamatan Banyuurip 2 orang. Kemudian untuk Kecamatan Bagelen, Kemiri, Bener, Pituruh, Kaligesing dan Loano masing-masing 1orang. Sedangkan di kecamatan lainnya belum ada kasus positif.

 

Kepada koranbernas.id, dokter Darus mengatakan pihaknya sudah menggunakan alat rapid test (RTD) sekitar 1.400 buah. "Persediaan alat rapid test kami saat ini minim," jelasnya.

Menurut Darus, penggunaan rapid test hanya untuk orang yang memiliki kontak erat dengan mereka yang terpapar. Sehingga tidak bisa memenuhi permintaan rapid test kepada sembarang orang. “Seperti kejadian di kelurahan Baledono, satu RT minta di rapid test, ya tidak bisa,” katanya. (eru)