Padat Karya Kembali Digulirkan, ada 59 Titik dalam APBD Perubahan
KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Program padat karya kembali digelar pada 14 November hingga 7 Desember 2022 mendatang. Saat ini sudah dilakukan proses pengecekan lokasi dan droping material. Anggaran yang digunakan adalah APBD Perubahan Kabupaten Bantul 2022 dengan total Rp 5,9 miliar.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnaketrans) Bantul, Istirul Widilastuti MPA mengatakan, sebelumnya Bantul juga sudah melaksanakan padat karya pada awal tahun 2022. Saat itu total anggaran yang dikucurkan senilai Rp 30 miliar lebih yang bersumber dari APBD Bantul dan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) APBD DIY. Adapun untuk dana yang bersumber dari APBD Bantul Rp 9,4 miliar yang terbagi untuk 94 titik atau lokasi, masing-masing titik dianggarkan Rp 100 juta. Sementara untuk BKK pada tahun 2022 ada 116 titik dengan masing-masing titik dianggarkan Rp 180 juta. Atau total yang didanai BKK adalah Rp 20,6 miliar.
“Kita menggelar padat karya dalam APBD Perubahan sebagai tindak lanjut surat dari Kementerian Keuangan RI untuk memberikan alokasi mengatasi dampak kenaikan BBM dengan cara penciptaan perluasan kerja melalui program padat karya infrastruktur,” kata Istirul kepada koranbernas.id di kantornya, Selasa (1/11/2022).
Padat karya, lanjut Istirul, menjadi bagian untuk membangkitkan ekonomi masyarakat di tengah situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang. Ditambah dengan adanya kenaikan harga BBM. Program Padat Karya berasal dari usulan masyarakat yang kemudian diverifikasi sesuai kebutuhan yang mendesak. Adapun jenis pekerjaan padat karya di antaranya pengerjaan jalan corblok, jembatan lingkungan, talud, drainase dan irigasi.
"Jadi masyarakat selain mendapat dukungan infrastruktur, juga mendapatkan upah dan terjadi penyerapan tenaga kerja," katanya. Adapun upah atau disebut Hari Orang Kerja (HOK) untuk anggota kelompok Rp 70.000 per hari, tukang Rp 80.000 dan ketua kelompok Rp 90.000. Program dilaksanakan selama 21 hari untuk dan dikerjakan 1 kelompok terdiri 26 orang. Istirul mengatakan, selain mendapatkan hasil dari pembangunan infrastrukturnya, padat karya merupakan salah satu program yang dapat membantu masyarakat dari sisi serapan tenaga kerja.
"Juga perputaran ekonomi diharapkan lebih meningkat di wilayah yang menjadi sasaran padat karya," katanya.
Adapun tahap kegiatan dimulai dari verifikasi, identifikasi lokasi dan Rencana Anggaran Biaya (RAB). Kemudian tahapan sosialisasi, lelang material, droping material seperti yang saat ini berjalan dan pengerjaan fisik proyeknya. (*)