Okra Bisa Diolah Jadi Minuman
KORANBERNAS.ID--Hasil tanaman okra ( Abelmoschus Esculentus) berupa biijnya selama ini yang dikenal orang adalah dimanfaatkan untuk sayur. Tanaman ini sempat booming tiga tahun silam dan harga jualnya mahal. Namun seiring waktu pamornya redup dan ambles, sehingga banyak tanaman okra yang kemudian mengalami kesulitan pemasaran.
Kondisi yang ada kemudian ditangkap oleh praktisi agribisnis, Budi Santosa STP, MMA yang juga Kepala UPT Barongan, Bantul. Selama dua bulan, Budi yang dikenal sebagai sosok yang inovatif dibidang pertanian tersebut melakukan berbagai percobaan. Sebelum akhirnya mendapat ramuan yang pas untuk mengolah okra.
“Okra ini sempat booming, namun kemudian anjlok. Karena saat disayur kadang keluar lendir , dan tidak semua orang suka,”kata Budi kepada wartawan dalam acara “Dinamika Desa” gelaran Dinas Kominfo Bantul di rumah produksinya, “Rumah Mandiri Pangan”, Tegal Malang RT 10, Dusun Grujugan , Desa Bantul, Kamis (5/9/2019).
Maka sejak 7 bulan lalu, minuman Okra itupun diproduksi setelah uji coba dua bulan lamanya. Sama seperti membuat kopi, biji okra yang sudah tua dijemur kemudian di sangrai hingga kering. Sebelum akhirnya digiling dan bisa dibuat mimuman laksana kopi.
“Namun kalau cuma okra ternyata rasanya mengar-mengar gimana gitu, tidak enak. Maka kemudian saya campurkan dengan jahe menggunakan perbandingan okra 10:1 jahe. Sehingga rasanya lebih enak,”kata Budi. Setelah dirinya mempelajari lagi soal Okra, ternyata mengandung vitamin A, mampu menurunkan kolesterol , asma juga menurunkan kadar gula.
“Saya sedang riset lagi bagaimana okra ini akan dicampur dengan cabe jawa (bawang dayak,red), dan ini khusus untuk stamina pria,” katanya.
Kopi Okra jahe yang diberi merek “Radja” dan segera dipatenkan ini aman termasuk bagi penderita maag atau asam lambung,. Kopi kdengan ukuran 100 gram dijual Rp 20.000 dan ukuran 200 gram harga Rp 30.000. Untuk pemasaran saat ini masih lingkungan sendiri dan lokal Bantul. Dalam sebulan Budi mampu mengolah 5 kilogram biji Okra dari hasil kebun sendiri.
“Ke depan akan ada program pemberdayaan petani agar mau menanam Okra dan nanti kami beli. Dua bulan sudah bisa panen asal buahnya sudah coklat,”katanya. Dengan demikian Budi berharap ada peningkatan kesejahteraan petani. (yve)