NEW ERA Hadirkan Workshop Seni untuk Pecinta Street Fashion di Yogyakarta
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA--NEW ERA sebagai pelopor dalam industri headwear, menyelenggarakan berbagai aktivitas menarik, seperti pertunjukan musik, clay painting workshop, reshape your cap, dan live screen painting. Melalui PT Mitra Adiperkasa, Tbk (MAP) sebagai distributor, NEW ERA turut merayakan lahir Fitted Cap 59FIFTY®️ yang telah menjelma menjadi ikon dari sejarah topi baseball dan menjadi trendsetter dengan mempersembahkan "59FIFTY®️ 70th Anniversary" untuk pertama kalinya di Indonesia, sekaligus menghadirkan serangkaian topi ikonik 59FIFTY®.
“Perayaan ini merupakan penghormatan bagi para pecinta street fashion yang menjadikan topi baseball sebagai simbol gaya hidup urban. Selain itu, kami juga ingin mengapresiasi koleksi klasik 59FIFTY®, dengan menetapkan 9 Mei sebagai acara tahunan 59FIFTY DAY®. Peringatan ini diisi dengan berbagai kegiatan. Kota Yogyakarta merupakan salah satu ikon kota yang merepresentasikan seni dan budaya. Oleh karena itu, acara kali ini kita mengadakan clay painting workshop dimana para pecinta headwear bisa melukis di beberapa media lukis yang telah disediakan. Acara ini bertujuan untuk memperkuat kembali gaya hidup urban khas NEW ERA kepada publik serta memberi platform bagi para komunitas penggemar 59FIFTY®,” ujar Martina Harianda Mutis, General Manager Brand Marketing Sports MAP Active dalam keterangan tertulisnya, Senin (27/5/2024).
Untuk meramaikan perayaan ini, terdapat penampilan musik dari Matrino Records, DJ Wezaboy, DJ Guling, dan juga DJ Metzdub. Selain itu, terdapat berbagai kegiatan yang bisa dilakukan seperti photobooth dan DIY live screen painting. Salah satu Experience Store yang ditawarkan oleh NEW ERA, adalah layanan reshape your cap, yaitu layanan ekstra bagi kolektor topi untuk bisa memperbaiki tampilan topi lama yang terlihat usang untuk kembali menjadi topi yang terlihat estetik.
Sejak mendesain dan membuat topi baseball pertamanya untuk Cleveland Indians pada tahun 1934, NEW ERA mendapatkan pengakuan di antara para pemain profesional karena kualitasnya yang luar biasa, sehingga membuka jalannya untuk menjadi produsen dan distributor headwear eksklusif untuk Major League Baseball.
Semua detail dibuat secara ahli dengan prosedur 22 langkah rumit, yang melibatkan teknik menjahit dan menyulam, menghasilkan headwear sempurna yang tahan lama. 59FIFTY yang dipasang mengadopsi desain closed-back, tanpa mekanisme penyesuaian, tutupnya ditawarkan dalam berbagai ukuran agar pemakainya dapat memilih sesuai dengan ukuran mereka sendiri.
Beragam pilihan memastikan kenyamanan dan pengalaman mengenakan luar biasa dan personal untuk setiap pemakainya. Visor datar bergaya Brooklyn retro, dilengkapi dengan stiker dan aksesori yang menjadi terkenal di tahun 90-an dengan bangkitnya budaya hip-hop dan rap, 59FIFTY dengan cepat mengambil alih dunia mode sebagai kekuatan yang tak terhentikan dan membuka pintu bagi NEW ERA untuk memasuki street fashion Amerika.
NEW ERA Exclusive Collection menawarkan headwear yang berasal dari 59FIFTY®, termasuk 59FIFTY® hitam yang dibuat dari bahan wol Jepang dengan tiga model hiasan kepala yang memiliki ciri khas pada tinggi crown, bentuk pinggiran terstruktur dan tegak. Koleksi ini, kata Martina, sangat cocok untuk momen kasual atau acara olahraga. Sedangkan untuk metal badges, ada 14 desain berbeda, terutama menampilkan ukuran 59FIFTY® dan logo khusus NEW ERA.
Martina menjelaskan, NEW ERA Styles Collection 59FIFTY® dibagi menjadi koleksi MLB, NBA, NFL dan koleksi NEW ERA Branded. Koleksi MLB, NBA, dan NFL masing-masing menawarkan dua jenis topi 59FIFTY®; dengan logo tim bersulam dengan latar belakang putih dan visor hitam. Terdapat pula koleksi pin dan tiga metal badges edisi khusus ulang tahun ke-70 yang dapat dikoleksi dengan desain chic dan unisex.
“Kami berharap melalui Event Roadshow yang dilakukan di 5 kota dapat memberikan kesempatan langka bagi penggemar dan kolektor untuk menemukan dan mencoba berbagai pilihan headwear dan apparel terbaru dari NEW ERA, termasuk 59FIFTY® yang ikonik,” tutup Martina. (*)