Miris, Ratusan SD di Klaten Tanpa Kepala Sekolah

Miris, Ratusan SD di Klaten Tanpa Kepala Sekolah

KORANBERNAS.ID, KLATEN -- Ratusan Sekolah Dasar  Negeri (SDN) di Kabupaten Klaten hingga saat ini ternyata tak memiliki kepala sekolah definitif. Faktor utama yang menyebabkan kondisi tersebut dikarenakan banyaknya PNS guru yang telah pensiun.

Demi menyikapi kekosongan tersebut, seorang kepala sekolah akhirnya terpaksa mengampu di sekolah lain sambil menunggu dilantiknya kepala sekolah baru.

Kepala Dinas Pendidikan Klaten Dr Wardani Sugiyanto MPd mengatakan seorang calon kepala sekolah harus lolos uji kompetensi. Sedangkan kepala sekolah yang mengampu di sekolah lain juga harus yang mempunyai sertifikat kepala sekolah.

"Kepala sekolah yang mengampu membuat surat penugasan kepada guru senior. Guru senior ini yang punya wewenang mengelola sekolah dengan baik," kata Wardani.

Ditemui usai rakor antar kepala desa di aula Kantor Camat Delanggu, Senin (22/3/2021) siang, mantan Kepala SMK Negeri 2 Klaten itu mengatakan saat ini ada sekitar 180 SD yang belum memiliki kepala sekolah definitif.

Meski demikian,  Wardani menegaskan Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten telah melakukan tahapan dengan mengadakan seleksi. Pada tahap awal di bulan Desember 2020 lalu dan bulan ini akan didiklat oleh LP2KS (Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah) sebagai lembaga penjamin mutu.

Sebelumnya, Kepala Bidang Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) Dinas Pendidikan Klaten, Wasono mengatakan, calon harus mempunyai sertifikat calon kepala sekolah sebelum mengikuti uji kompetensi.

Dalam seleksi yang sudah dilakukan beberapa waktu lalu kata dia, sudah ada beberapa yang lolos substansi.

"SD ada 63 orang, SMP 28 orang dan TK ada satu orang," ujarnya.

Terpisah, Koordinator Pendidikan Wilayah Kecamatan Wedi, Sudibyo menjelaskan, di wilayahnya ada sekitar lima SDN yang hingga kini tidak memiliki kepala sekolah definitif.

"Total ada 25 SDN, tapi lima SD tidak punya kepala sekolah definitif. Diampu kepala sekolah terdekat," jelas Sudibyo. (*)