Meski Enam Nakes Positif Covid-19, Gugus Tugas Memilih Opsi Tidak Menutup Puskesmas

Meski Enam Nakes Positif Covid-19, Gugus Tugas Memilih Opsi Tidak Menutup Puskesmas

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN — Gugus Tugas Percepatan Penanganan (PP) Covid-19 Kebumen memilih tidak menutup pelayanan di 5 Puskesmas, tempat tugas enam tenaga kesehatan (nakes) positif Covid-19, agar pelayanan kesehatan tidak terganggu. Gugus Tugas memilih opsi melakukan kontak tracing serta melakukan swab masal terhadap 300 orang yang telah kontak langsung dengan keenam nakes itu.

Kebijakan itu diungkapkan Bupati Kebumen/Ketua Gugus Tugas PP Covid-19 Kebumen, KH Yazid Mahfudz, kepada koranbernas.id, Kamis (16/7/2020). Bupati memulangkan 6 orang nakes yang telah menjalani perawatan di Rumah Sakit dr Soedirman (RSDS) Kebumen setelah hasil labortoriun swab dinyatakan negatif dan sembuh.

Keenam nakes yang dipulangkan itu, dua orang dokter dan 4 orang perawat. Mereka bertugas di Puskesmas Sruweng, Prembun, Karanganyar, Rowokele, dan Klirong.

Menurut Direktur RSDS Kebumen, dr Widodo Suprihantoro MM, keenam nakes mulai dirawat/karantina, Sabtu (11/7/2020) petang. Tim Covid-19 RSDS Kebumen selama masa perawatan telah melakukan 2 kali swab dengan hasil negatif. “Tinggal satu orang pasien Covid-19 dirawat di RSDS, bukan nakes,“ kata Widodo Suprihantoro.

Bupati Yazid yang didampingi Koordinator Bidang Humas Gugus Tugas PP Covid-19 Kebumen, Cokroaminoto SIP M.Kes, dan Kepala Dinas Kesehatan Kebumen, dr Budi Satrio M.Kes, menambahkan kebijakan tidak menutup Puskesmas itu lebih baik, sembari mencegah penularan lebih luas dengan melakukan test swab terhadap mereka yang pernah kontak langsung dengan nakes yang positif Covid-19. Diharapkan hasil laboratorium terhadap 300 swab negatif.

Budi Satrio mengungkapkan, kemungkinan keenam nakes tertular ketika bertugas atau di luar tugas. Ketika bertugas, bisa saja sempat melepas Alat Perlindungan Diri (APD) ketika tidak melayani pasien, atau kontak langsung dengan orang-orang yang tidak diketahui mereka carier Covid-19. Kegiatan screening kesehatan terhadap semua pengunjung di Puskesmas juga belum sebaik rumah sakit rujukan, sehingga nakes kemungkinan tertular lebih besar.

“Tugas Puskesmas selain fungsi kuratif, ada fungsi lain seperti promosi kesehatan yang harus kontak dengan banyak orang,“ kata Cokroaminoto. Kondisi ini yang memungkinkan keenam nakes tertular, setelah kontak dengan banyak kalangan.

“Di RSDS ada 102 tenaga kesehatan, dari perawat, dokter dan dokter spesialis telah menjalani test swab. Hasilnya negatif,“ kata Widodo kepada koranbernas.id. Manajemen menerapkan protokol kesehatan ketat terhadap setiap pengunjung.

Kegiatan screening kesehatan dilakukan di pintu masuk gedung rumah sakit. Dari cuci tangan dengan hand sanitizer, diukur suhu tubuhnya, hingga pertanyaan pernah ke luar kota, pernah kontak langsung dengan pasien Covid-19. Kegiatan screening kesehatan semacam ini sudah diterapkan sejak ada pandemi Covid-19.

Ketika menjalankan tugas, semua nakes RSDS menggunakan APD yang memadai. Penggunaan APD tidak hanya nakes yang bertugas di bangsal Covid-19, tapi nakes di poli lain. Upaya ini untuk mencegah penularan virus Corona terhadap nakes di RSDS Kebumen. (eru)